Perkembangan teknologi otomotif terus menghadirkan inovasi yang memudahkan pengemudi. Salah satunya adalah fitur remote starter, yang memungkinkan pemilik kendaraan untuk menghidupkan mesin dari jarak jauh. Fitur ini menawarkan kemudahan, terutama dalam mempersiapkan kendaraan sebelum digunakan, baik untuk menstabilkan suhu kabin melalui sistem pendingin udara otomatis maupun untuk memastikan mesin dalam kondisi optimal sebelum perjalanan dimulai.

Lantas, muncul pertanyaan mengenai keamanan penggunaan fitur remote starter untuk memanaskan mesin. Iwan, seorang mekanik berpengalaman dari Iwan Motor di Solo, menjelaskan bahwa penggunaan fitur remote starter pada mobil-mobil modern relatif aman untuk pemanasan mesin. Desain mesin terkini telah mempertimbangkan kebutuhan pelumasan instan saat pertama kali dihidupkan.

"Desain mesin sekarang sudah canggih. Setiap komponen yang membutuhkan pelumasan saat start awal sudah memiliki ruang pelumasan yang standby. Jadi, begitu mesin hidup, pelumas langsung menjangkau seluruh bagian penting," ujar Iwan.

Sistem pelumasan yang efisien ini memastikan bahwa pelumasan terjadi dengan cepat setelah mesin dinyalakan. Hal ini meminimalkan gesekan antar komponen logam dan mengurangi potensi keausan. Selain itu, pengoperasian remote starter yang otomatis membebaskan pengemudi dari kebiasaan memanaskan mesin terlalu lama seperti yang dilakukan pada mobil-mobil generasi sebelumnya.

"Mobil-mobil baru tidak perlu dipanaskan lama-lama. Cukup dihidupkan sekitar 30 detik sampai satu menit, itu sudah cukup untuk memastikan oli mesin bersirkulasi dengan baik dan aman," tambahnya.

Dengan catatan, penggunaan fitur remote starter harus sesuai dengan standar pabrikan. Selama prosedur yang direkomendasikan diikuti, fitur ini tidak akan menimbulkan risiko terhadap mesin maupun sistem transmisi kendaraan. Oleh karena itu, pemilik mobil modern dapat memanfaatkan fitur remote starter dengan tenang untuk mempersiapkan kendaraan mereka sebelum digunakan.