BP Tapera Inisiasi Kemitraan dengan Bank Swasta untuk Perluas Akses KPR Subsidi

Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) tengah menjajaki potensi kolaborasi dengan bank swasta dalam rangka memperluas penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi. Langkah ini merupakan upaya strategis untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap program perumahan pemerintah.

Selama ini, penyaluran KPR subsidi didominasi oleh bank-bank BUMN dan BUMD. Dengan melibatkan bank swasta, BP Tapera berharap dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan hunian layak dengan harga terjangkau. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi salah satu bank swasta pertama yang diajak untuk berdiskusi mengenai potensi kerja sama ini.

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo, mengungkapkan bahwa pihaknya melihat potensi besar dari portofolio pembiayaan perumahan yang dimiliki oleh BCA. Menurutnya, BCA dapat menjadi mitra strategis dalam mendukung program penyediaan 3 juta rumah.

"BCA memiliki portofolio yang signifikan di sektor pembiayaan perumahan, dan kami melihat potensi sinergi yang besar untuk mendukung program pemerintah dalam menyediakan hunian yang terjangkau bagi masyarakat," ujar Heru.

BP Tapera juga membuka pintu bagi bank-bank swasta lain yang memenuhi kriteria sebagai penyalur KPR subsidi. Kriteria ini meliputi kemampuan bank dalam mengelola risiko, memiliki jaringan yang luas, dan berkomitmen untuk mendukung program perumahan pemerintah.

Heru menegaskan bahwa inisiatif ini bukan didorong oleh masalah likuiditas. Skema pembiayaan KPR subsidi tetap akan mengacu pada porsi 75% Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan 25% dana bank.

Menanggapi tawaran kerja sama ini, Executive Vice President Consumer Loan BCA, Welly Yandoko, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan kajian mendalam dan pembicaraan lanjutan dengan BP Tapera. Kajian ini akan mencakup pemetaan fitur produk, proses operasional penyaluran, serta kesiapan infrastruktur BCA.

"Kami perlu memastikan bahwa kami memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung penyaluran KPR subsidi. Selain itu, kami juga perlu menjalin kerja sama dengan pengembang dan kontraktor," kata Welly.

Data terbaru menunjukkan bahwa hingga 24 April 2025, realisasi KPR subsidi telah mencapai 70.954 unit dengan nilai Rp 876 triliun. Jumlah ini setara dengan 36% dari target 220.000 unit yang ditetapkan untuk tahun ini. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) masih menjadi penyalur KPR subsidi terbesar, dengan total penyaluran mencapai Rp 179,70 triliun hingga akhir Maret 2025.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyatakan bahwa pertumbuhan pembiayaan sektor perumahan sejalan dengan program pemerintah dan meningkatnya permintaan pasar. Pihaknya optimis dengan pertumbuhan kredit di sektor perumahan pada tahun 2025.

Berikut beberapa poin penting dalam realisasi KPR Subsidi:

  • Realisasi KPR Subsidi mencapai 70.954 unit dengan nilai Rp 876 Triliun
  • Jumlah ini setara dengan 36% dari target 220.000 unit pada tahun ini.
  • BTN menjadi penyalur terbesar KPR Subsidi dengan nilai Rp 179,70 Triliun pada akhir maret 2025

Inisiatif BP Tapera untuk menggandeng bank swasta diharapkan dapat mempercepat pencapaian target penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan meningkatkan pertumbuhan sektor perumahan secara keseluruhan.