Upacara Pemakaman Paus Fransiskus Digelar Meriah di Alun-alun Santo Petrus

Jenazah Paus Fransiskus telah dipindahkan dari Basilika Santo Petrus ke Alun-alun Santo Petrus, menandai dimulainya upacara pemakaman yang dihadiri oleh ratusan ribu orang dan delegasi dari seluruh dunia. Setelah tiga hari disemayamkan di dalam Basilika, peti jenazah Paus dibawa keluar pada hari Sabtu (26/4) waktu setempat, memulai prosesi khidmat yang disaksikan oleh banyak tokoh penting dan umat beriman.

Prosesi dimulai dengan pembukaan Kitab Injil, diikuti dengan keluarnya peti jenazah Paus Fransiskus yang telah disegel dari Pintu Suci Basilika Santo Petrus. Peti jenazah tersebut diusung oleh para pelayan Paus yang dikenal sebagai "Gentlemen of His Holiness", yang dengan khidmat membawa peti tersebut menuju Alun-alun Santo Petrus.

Di belakang peti jenazah, para kardinal berjubah merah berjalan berurutan sesuai senioritas. Sebelum menempati tempat duduk mereka, para kardinal memberikan penghormatan terakhir dengan mencium altar. Kardinal Giovanni Re, sebagai kardinal terakhir yang memasuki Alun-alun Santo Petrus, bertindak sebagai pemimpin jalannya misa pemakaman.

Misa pemakaman diperkirakan berlangsung selama 90 menit, dengan partisipasi aktif dari 224 kardinal serta 750 pastor dan uskup. Upacara ini dihadiri oleh 130 delegasi asing, termasuk 55 kepala negara, 14 kepala pemerintahan, dan 12 raja dari berbagai negara. Kehadiran para pemimpin dunia ini menunjukkan penghormatan global terhadap Paus Fransiskus dan perannya dalam panggung dunia.

Beberapa tokoh penting yang hadir antara lain Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Argentina Javier Milei, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Setibanya di lokasi misa, Presiden Trump sebelumnya telah memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah Paus Fransiskus.

Upacara pemakaman ini diadakan di tangga Basilika Santo Petrus, salah satu situs paling sakral bagi umat Katolik. Pemilihan lokasi ini menunjukkan makna penting dan sakral dari acara tersebut, serta menjadi penghormatan terakhir bagi Paus Fransiskus atas pengabdiannya kepada Gereja Katolik dan umat manusia.