Dokumen dari Rusia Ungkap Dugaan Upaya Destruktif terhadap PDI-P, Pakar Pertahanan Serukan Tindakan

Analisis Pakar Pertahanan Ungkap Potensi Ancaman terhadap PDI-P

Jakarta - Dunia politik kembali digemparkan dengan temuan yang diungkap oleh pakar militer dan pertahanan, Connie Rahakundini, terkait keberadaan dokumen yang disebut berasal dari Rusia. Dokumen tersebut, yang sebelumnya berada dalam penguasaan Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, diduga memuat informasi sensitif mengenai upaya penghancuran atau destabilisasi terhadap PDI-P.

Rahakundini menyampaikan keprihatinannya atas temuan ini dalam sebuah diskusi publik. Ia menekankan bahwa isi dokumen tersebut mengindikasikan adanya agenda tersembunyi yang bertujuan untuk melemahkan atau bahkan melenyapkan PDI-P dari peta politik Indonesia. Kekhawatiran ini mendorongnya untuk mengembalikan dokumen tersebut kepada partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri, dengan harapan agar PDI-P segera mengambil langkah-langkah strategis untuk melindungi diri dari potensi ancaman.

Dokumen yang dikenal sebagai "Dokumen Rusia", berjumlah 37 buah, sebelumnya di simpan oleh Connie Rahakundini saat menjabat sebagai Guru Besar di Universitas Saint Petersburg. Isu ini muncul di tengah kontroversi terkait kasus dugaan suap yang melibatkan Hasto Kristiyanto, semakin memperkeruh suasana politik nasional.

Rahakundini menyerukan kepada PDI-P untuk tidak menganggap remeh ancaman ini. Menurutnya, PDI-P memiliki peran vital sebagai kekuatan penyeimbang dalam sistem pemerintahan Indonesia. Keberadaan partai yang kuat dan mampu mengimbangi kekuasaan, menurutnya, sangat penting untuk menjaga negara tetap berada di jalur yang benar. Ia menegaskan bahwa hilangnya kekuatan penyeimbang, terlepas dari nama partai yang memegang peran tersebut, akan berdampak buruk bagi stabilitas dan kemajuan bangsa. Pengembalian dokumen itu dilakukan melalui Wakil Sekjen PDI-P, Yoseph Aryo Adhi Dharmo, pada Jumat (25/4/2025).

Berikut point yang di sampaikan Connie Rahakundini :

  • PDI-P harus bergerak cepat menanggapi ancaman
  • PDI-P adalah partai penyeimbang yang penting bagi Indonesia
  • Penghilangan partai penyeimbang akan berdampak buruk bagi negara
  • Dokumen yang dikembalikan berjumlah 37 buah

Perkembangan ini tentu saja menimbulkan pertanyaan besar mengenai motif di balik upaya penghancuran PDI-P, serta siapa saja pihak-pihak yang terlibat. Investigasi mendalam diperlukan untuk mengungkap kebenaran di balik dokumen tersebut dan memastikan bahwa stabilitas politik Indonesia tidak terganggu.