Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Semeru Alami Enam Kali Erupsi dalam Sehari

Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan hari ini. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru mencatat terjadinya enam kali erupsi dalam kurun waktu kurang dari 13 jam, terhitung sejak dini hari hingga siang hari.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.55 WIB, ditandai dengan kolom letusan setinggi 600 meter di atas puncak gunung. Selang beberapa saat, erupsi kembali terjadi pada pukul 01.29 WIB dengan ketinggian kolom letusan yang sama. Aktivitas vulkanik terus berlanjut pada pukul 04.33 WIB, di mana tinggi kolom letusan mencapai 700 meter di atas puncak. Kolom abu yang terpantau berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat laut. Erupsi ini terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 125 detik.

Peningkatan aktivitas Semeru mencapai puncaknya pada pukul 10.39 WIB. Erupsi kali ini menghasilkan kolom letusan setinggi 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal terlihat mengarah ke utara. Seismograf mencatat amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi 165 detik. Erupsi selanjutnya terjadi pada pukul 12.39 WIB, namun visual letusan tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 143 detik.

Mengingat status Gunung Semeru masih berada pada Level II (Waspada), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi). Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

Peringatan juga diberikan terkait aktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, yang rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Berikut adalah poin-poin imbauan PVMBG:

  • Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak.
  • Tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
  • Tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru.
  • Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.