Delegasi Indonesia Hadiri Upacara Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan
Duta besar Indonesia untuk Vatikan dan utusan khusus dari Presiden Republik Indonesia telah tiba di Basilika Santo Petrus, Vatikan, untuk menghadiri upacara pemakaman Paus Fransiskus. Kehadiran delegasi ini merupakan bentuk penghormatan terakhir negara Indonesia kepada pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia yang baru saja berpulang.
Delegasi Indonesia terdiri dari tokoh-tokoh penting, diantaranya:
- Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
- Mantan Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai.
- Wakil Menteri Keuangan, Thomas Aquinas Djiwandono.
- Ketua Panitia Penyambutan Paus Fransiskus di Indonesia 2024, Ignasius Jonan.
Para utusan mengenakan pakaian formal berwarna hitam dengan dasi hitam, beberapa diantaranya terlihat mengenakan peci, sebagai identitas budaya Indonesia.
Upacara pemakaman Paus Fransiskus dimulai dengan dentang lonceng dari Basilika Santo Petrus, menandakan dimulainya prosesi sakral tersebut. Peti jenazah Paus Fransiskus kemudian dibawa ke Lapangan Santo Petrus, disambut dengan tepuk tangan dan sorak sorai dari ratusan ribu pelayat yang hadir.
Misa Requiem dipimpin oleh sejumlah kardinal dan uskup agung dari seluruh dunia. Alun-alun Santo Petrus dipenuhi oleh para pelayat yang datang dari berbagai negara dan latar belakang agama. Diperkirakan lebih dari seratus delegasi asing dan ratusan ribu umat hadir dalam upacara pemakaman ini.
Sebelumnya, jenazah Paus Fransiskus disemayamkan selama tiga hari di dalam Basilika Santo Petrus, di mana lebih dari 250.000 orang memberikan penghormatan terakhir. Jenazah Paus Fransiskus kemudian dimakamkan di ruang bawah tanah Basilika Santo Petrus, tempat peristirahatan para Paus sebelumnya.
Kehadiran delegasi Indonesia dalam upacara pemakaman Paus Fransiskus menunjukkan hubungan erat antara Indonesia dan Vatikan. Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki hubungan diplomatik yang kuat dengan Vatikan dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antar umat beragama.