Jakarta Siapkan Jalur Lari Penghubung Tiga Taman Ikonik di Jantung Kota

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah merancang proyek ambisius untuk menyatukan tiga taman kota yang terletak strategis di kawasan Jakarta Selatan. Taman Langsat, Taman Leuser, dan Taman Ayodya akan terhubung melalui jalur jogging yang dirancang khusus, menciptakan ruang publik yang lebih luas dan terintegrasi bagi warga kota.

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyatakan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat citra Jakarta sebagai pusat kegiatan ASEAN, mengingat kedekatan ketiga taman tersebut dengan Gedung Sekretariat ASEAN. Lokasi yang strategis ini menjadikan kawasan taman sebagai wajah baru yang menyambut para tamu dan delegasi internasional.

"Kami akan menghubungkan ketiga taman ini dengan jalur jogging yang berkualitas," ujar Pramono Anung. Proyek ini diharapkan tidak hanya meningkatkan fasilitas olahraga dan rekreasi bagi warga Jakarta, tetapi juga mempercantik lansekap kota dan menciptakan ruang terbuka hijau yang lebih nyaman dan representatif.

Pembangunan jalur jogging ini menjadi bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan warisan positif bagi kota. Pramono Anung berharap bahwa proyek ini akan menjadi simbol perhatian pemerintah terhadap ruang terbuka hijau dan peningkatan kualitas hidup warga Jakarta.

Selain pembangunan jalur jogging, pemerintah juga mempertimbangkan penggabungan ketiga taman tersebut menjadi satu kesatuan yang lebih besar, termasuk kemungkinan perubahan nama untuk mencerminkan identitas baru kawasan taman terpadu ini. Detail lebih lanjut mengenai rencana penggabungan dan perubahan nama masih dalam tahap pembahasan.

Pramono Anung juga menyoroti pengelolaan taman-taman di Jakarta, di mana enam taman telah beroperasi selama 24 jam, yaitu Taman Langsat, Taman Ayodya, Tebet Eco Park, Taman Lapangan Banteng, Taman Menteng, dan Taman Literasi Martha Tiahahu. Namun, ia menjelaskan bahwa tidak semua taman dapat dibuka 24 jam karena pertimbangan lokasi dan potensi gangguan terhadap warga sekitar, terutama di kawasan pemukiman padat penduduk.

"Perbedaan jam operasional ini disebabkan karena beberapa taman terletak di area padat penduduk. Jika dibuka 24 jam, dikhawatirkan akan mengganggu kenyamanan warga," jelas Pramono Anung.

Proyek pembangunan jalur jogging dan penataan taman ini diharapkan dapat dimulai pada tahun ini dan selesai pada tahun depan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap bahwa upaya ini akan memberikan perubahan signifikan dan meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta secara keseluruhan.

Jalur jogging ini menjanjikan pengalaman berolahraga yang menyegarkan di tengah hiruk pikuk kota, dengan pemandangan hijau dan udara segar. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong gaya hidup sehat dan meningkatkan interaksi sosial di antara warga Jakarta. Selain itu, integrasi taman-taman ini akan menciptakan ruang publik yang lebih inklusif dan ramah bagi semua kalangan.