Kontroversi Koin Kripto $TRUMP: Makan Malam Mewah Picu Tudingan Pelanggaran Etika terhadap Donald Trump
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi sorotan setelah menawarkan acara makan malam eksklusif bagi para pemegang koin kripto $TRUMP. Penawaran ini memicu gelombang kritik dan tudingan pelanggaran etika yang dilayangkan oleh Senator Adam Schiff dan Elizabeth Warren. Mereka mendesak Kantor Etika Pemerintah (OGE) untuk segera melakukan investigasi terhadap potensi konflik kepentingan dan penyalahgunaan pengaruh.
Para senator tersebut menyampaikan kekhawatiran mereka melalui surat resmi yang menyoroti potensi korupsi terselubung dalam acara makan malam yang direncanakan. Mereka mempertanyakan apakah Trump memanfaatkan posisinya untuk memberikan akses istimewa kepada para investor koin digitalnya, yang secara signifikan mengalami lonjakan nilai setelah pengumuman acara tersebut.
Rencana makan malam yang dipublikasikan di situs resmi $TRUMP, menjanjikan kesempatan bagi 220 pemegang token teratas untuk bersantap bersama Trump di klub golf miliknya dekat Washington, D.C. Pengumuman ini langsung memicu kenaikan nilai koin $TRUMP sebesar 50 persen. Senator Schiff dan Warren menyatakan kekhawatiran mereka bahwa Trump mungkin telah menjanjikan akses eksklusif ke kursi kepresidenan sebagai imbalan atas investasi signifikan dalam bisnisnya.
Kekhawatiran utama yang diangkat oleh para senator adalah potensi Trump dan keluarganya mengambil keuntungan pribadi dari kekuasaan politik mereka. Mereka juga menyoroti risiko bahwa Trump dan pejabat lainnya mungkin terlibat dalam praktik korupsi dengan menjual akses presiden kepada individu atau entitas, termasuk warga negara asing dan perusahaan dengan kepentingan pribadi dalam tindakan federal. Keuntungan pribadi dari tindakan tersebut dapat memperkaya Trump dan keluarganya.
Schiff dan Warren juga menyoroti laporan yang mengindikasikan bahwa beberapa investor $TRUMP memiliki hubungan dengan bursa kripto asing atau menerima dana dari platform yang dilarang di Amerika Serikat, seperti Binance. Mereka mempertanyakan apakah Trump dan keluarganya pernah menerima panduan tentang pengelolaan aset digital selama masa jabatannya dan perlindungan apa yang diterapkan untuk mencegah individu yang sedang diselidiki atau mencari pengampunan hukum dari membeli akses politik melalui investasi.
Surat dari kedua senator Demokrat itu kemungkinan besar tidak akan banyak berpengaruh. Saat ini, Gedung Putih dan Kongres dikuasai Partai Republik, sementara direktur Kantor Etika Pemerintah ditunjuk oleh presiden.
Di sisi lain, Trump dan lingkaran dekatnya makin aktif terjun ke dunia kripto. Bulan lalu, keluarga Trump mengumumkan rencana meluncurkan stablecoin lewat proyek World Liberty Financial. Sejak diluncurkan pada Januari 2024, koin meme $TRUMP disebut sudah menghasilkan lebih dari 350 juta dollar AS atau sekitar Rp5,67 triliun dalam bentuk biaya dan pendapatan untuk entitas yang terhubung dengan Trump dan orang-orang dekatnya. Situs resmi proyek itu mengklaim 80 persen dari seluruh token dikuasai Trump Organization dan afiliasinya.
Gedung Putih menolak memberi komentar soal surat tersebut. Kantor Etika Pemerintah juga memilih tidak memberikan tanggapan. Sebelumnya, OGE pernah menyatakan bahwa walaupun presiden dan wakil presiden tidak terikat langsung pada undang-undang konflik kepentingan federal yang berlaku untuk pejabat lain, mereka tetap disarankan mengikuti standar etika secara sukarela. Namun, Kantor Etika Pemerintah hanya bisa mengeluarkan rekomendasi. Mereka tidak memiliki kewenangan hukum untuk memaksa presiden menjual aset pribadi atau menindak konflik kepentingan selama masa jabatan.