Strategi Fixed Mobile Convergence Dongkrak Kinerja Keuangan Telkom Group di Tahun 2024
Telkom Group berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan di tahun 2024, dengan Telkomsel sebagai kontributor utama. Kinerja positif ini ditopang oleh implementasi strategi fixed mobile convergence (FMC) yang terbukti efektif dalam meningkatkan daya saing dan loyalitas pelanggan di tengah persaingan industri yang semakin ketat.
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2024, Telkom Group membukukan pendapatan sebesar Rp 150 triliun, menunjukkan pertumbuhan yang solid. Telkomsel, sebagai anak perusahaan, memberikan kontribusi lebih dari 70% terhadap total pendapatan grup. Analis dari PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, Sabrina, menilai bahwa kinerja Telkom Group cukup baik mengingat tantangan yang dihadapi industri telekomunikasi, seperti volatilitas geopolitik global dan persaingan dengan penyedia layanan over-the-top (OTT).
Dominasi Telkomsel di pasar seluler Indonesia tetap terjaga, dengan pangsa pendapatan tertinggi mencapai 51,8% di tahun 2024. Selain itu, Telkomsel juga berhasil mempertahankan posisi sebagai pemimpin pangsa pasar laba bersih selama lebih dari satu dekade, dengan kontribusi sebesar 75,6% terhadap total laba bersih industri telekomunikasi.
Berikut adalah faktor-faktor yang mendukung kinerja positif Telkomsel:
- Peningkatan ARPU (Average Revenue Per User): ARPU seluler gabungan meningkat menjadi Rp 44 ribu pada kuartal keempat tahun 2024. Hal ini didorong oleh strategi penetapan harga yang tepat, faktor musiman, dan keberhasilan migrasi pelanggan prabayar ke pascabayar.
- Pertumbuhan Pelanggan: Total pelanggan Telkomsel mencapai 159,4 juta, menunjukkan basis pelanggan yang kuat dan terus berkembang.
- Peningkatan Penggunaan Data: Payload data tahunan tumbuh sebesar 13,9%, mencerminkan peningkatan konsumsi data oleh pelanggan.
Selain itu, implementasi strategi FMC juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja IndiHome, layanan fixed broadband dari Telkom Group. ARPU IndiHome Business-to-Consumer (B2C) mencapai Rp 233 ribu pada kuartal keempat tahun 2024. Telkomsel berhasil mengakselerasi penetrasi fixed broadband, dengan penambahan sekitar 1 juta pelanggan IndiHome B2C di tahun 2024, sehingga total pelanggan menjadi 9,6 juta. Pendapatan IndiHome B2C meningkat menjadi Rp 6,8 triliun, membuktikan keberhasilan strategi FMC yang memungkinkan Telkomsel untuk menawarkan paket gabungan antara layanan seluler dan fiber-to-the-home (FTTH) dengan harga yang kompetitif.
Secara keseluruhan, kinerja keuangan Telkom Group di tahun 2024 menunjukkan ketahanan dan kemampuan perusahaan dalam beradaptasi dengan dinamika pasar. Strategi FMC menjadi kunci keberhasilan dalam mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan pendapatan di tengah persaingan yang semakin ketat.