Bahasa Mandarin Bergema di Pemakaman Paus Fransiskus: Sebuah Tonggak Sejarah

Misa pemakaman Paus Fransiskus, yang berlangsung khidmat di Alun-alun Santo Petrus, Vatikan, pada hari Sabtu (26/4), menjadi saksi sebuah momen bersejarah. Untuk pertama kalinya, doa universal atau Doa Umat Beriman dilantunkan dalam bahasa Mandarin, menandai inklusi budaya yang signifikan dalam ritual kepausan.

Misa yang dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, Dekan Dewan Kardinal, menghadirkan lantunan doa dalam berbagai bahasa, termasuk Italia, Prancis, Arab, Portugis, Polandia, dan Jerman. Namun, kehadiran bahasa Mandarin menonjol sebagai simbol jembatan antara Gereja Katolik dan komunitas Tionghoa global. Kardinal Agostino Liu Bo mendapat kehormatan untuk membacakan bagian Doa Universal dalam bahasa Mandarin, memohon berkat bagi seluruh umat yang hadir dan yang akan dipanggil oleh Kristus ke kerajaan-Nya.

Partisipasi bahasa Mandarin ini mencerminkan upaya berkelanjutan Vatikan untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan Tiongkok. Paus Fransiskus sendiri, semasa hidupnya, berulang kali menyatakan keinginannya untuk mengunjungi Tiongkok. Meskipun impian ini tidak terwujud, pertemuannya dengan umat Katolik dan Uskup China di Mongolia pada tahun 2023 menunjukkan komitmennya terhadap dialog dan pemahaman lintas budaya.

Penunjukan Giorgio Marengo sebagai Kardinal Mongolia pertama pada tahun 2022 juga menjadi penanda penting. Kardinal Marengo akan memainkan peran kunci dalam konklaf, pertemuan para kardinal untuk memilih pengganti Paus Fransiskus. Kehadiran delegasi dari berbagai negara, termasuk 55 kepala negara, 14 kepala pemerintahan, dan 12 raja yang berkuasa, semakin menegaskan signifikansi global dari misa pemakaman ini. Diperkirakan sekitar 200.000 orang hadir di Alun-alun Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Paus Fransiskus.

Momen ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga simbol harapan akan hubungan yang lebih baik antara Vatikan dan Tiongkok di masa depan, serta inklusi yang lebih luas dalam Gereja Katolik secara universal.

Berikut adalah daftar delegasi yang hadir:

  • 55 Kepala Negara
  • 14 Kepala Pemerintahan
  • 12 Raja yang berkuasa dari berbagai negara