Pertemuan Singkat Trump dan Zelensky di Pemakaman Paus Fransiskus: Upaya Diplomasi di Tengah Duka

Kota Vatikan menjadi saksi bisu pertemuan singkat antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di sela-sela upacara pemakaman Paus Fransiskus yang berlangsung di Lapangan Santo Petrus, Sabtu (26/4/2025). Pertemuan ini menarik perhatian dunia karena menjadi interaksi tatap muka pertama antara kedua pemimpin setelah sempat terjadi ketegangan di Gedung Putih beberapa waktu lalu. Kehadiran Zelensky sendiri sempat diragukan mengingat agenda rapat militer penting yang harus dihadirinya pasca serangan Rusia ke Kyiv, namun ia akhirnya memutuskan untuk tetap hadir di Vatikan.

Juru bicara kepresidenan Ukraina, Sergiy Nykyforov, mengkonfirmasi terjadinya pertemuan tersebut kepada media, namun tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai isi pembicaraan. "Pertemuan itu berlangsung dan sudah selesai," ujarnya singkat. Pernyataan senada juga disampaikan oleh Direktur Komunikasi Gedung Putih, Steven Cheung, yang menyebut pertemuan tersebut sebagai "diskusi yang sangat produktif." Cheung menjanjikan informasi lebih lanjut akan disampaikan dalam waktu dekat.

Fokus utama dari pertemuan ini diperkirakan adalah upaya perdamaian, mengingat hubungan kedua pemimpin sempat mengalami keretakan. Hal ini dipicu oleh kritik yang dilontarkan oleh Trump dan Wakil Presiden JD Vance terhadap Zelensky terkait kurangnya rasa terima kasih atas bantuan militer yang diberikan oleh AS. Selama upacara kebaktian, Trump dan Zelensky duduk di barisan depan, namun terpisah oleh sejumlah pemimpin dunia lainnya. Meskipun demikian, Zelensky beberapa kali terlihat melirik ke arah Trump, meskipun tidak ada interaksi terbuka yang terjadi di hadapan publik.

Sebelumnya, baik pihak Gedung Putih maupun Ukraina berhati-hati dalam memberikan pernyataan terkait kemungkinan pertemuan antara kedua pemimpin. Trump sendiri sempat mengindikasikan bahwa pertemuan mungkin saja terjadi, namun ia berpendapat bahwa mengadakan pembicaraan formal di tengah suasana pemakaman akan dianggap tidak pantas.

Kunjungan ke Roma ini menandai perjalanan luar negeri pertama Trump sejak memulai masa jabatan keduanya sebagai Presiden AS. Selain menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, Trump juga memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan sejumlah pemimpin dunia lainnya, termasuk Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Ia juga terlihat berjabat tangan dengan beberapa kepala negara dan menerima sambutan hangat saat tiba di Lapangan Santo Petrus.

Namun, Trump tidak bertemu dengan mantan Presiden AS Joe Biden, yang juga hadir dalam pemakaman tersebut bersama istrinya, Jill Biden. Biden duduk lima baris di belakang Trump. Kunjungan ini juga menjadi sorotan setelah Trump mengejutkan sekutu-sekutu Eropa dengan kebijakan tarif tinggi terhadap sejumlah produk, meskipun langkah-langkah terkeras masih ditunda untuk sementara waktu.

Sebelum misa pemakaman dimulai, tayangan resmi Vatikan memperlihatkan Trump dan Melania berhenti sejenak di dekat peti mati Paus Fransiskus yang tertutup. Trump mengenakan setelan jas biru tua dan dasi, sementara Melania tampil mengenakan kerudung hitam sesuai protokol Vatikan. Setelah mengikuti seluruh rangkaian upacara kebaktian, Trump dijadwalkan kembali ke Amerika Serikat pada Sabtu malam, mengakhiri kunjungan singkatnya di Kota Abadi.

Poin-poin penting:

  • Pertemuan singkat Trump-Zelensky di pemakaman Paus Fransiskus.
  • Pertemuan pertama setelah ketegangan di Gedung Putih.
  • Fokus pada upaya perdamaian.
  • Kunjungan luar negeri pertama Trump di masa jabatan kedua.
  • Pertemuan dengan pemimpin dunia lainnya.