Grab Indonesia Soroti Pentingnya Fleksibilitas dalam Usulan Kategori UMKM untuk Mitra Pengemudi Ojol
Grab Indonesia memberikan tanggapan terhadap usulan pemerintah terkait pengkategorian mitra pengemudi ojek online (ojol) ke dalam segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Perusahaan ride-hailing ini menyoroti pentingnya menjaga fleksibilitas yang selama ini menjadi salah satu daya tarik utama model kemitraan yang ditawarkan.
Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy, menyatakan bahwa usulan ini patut dipertimbangkan karena memberikan keleluasaan bagi mitra pengemudi dalam mengatur jam kerja mereka. Lebih lanjut, Tirza menjelaskan bahwa klasifikasi sebagai UMKM berpotensi membuka akses yang lebih luas bagi mitra pengemudi terhadap berbagai fasilitas pemerintah, seperti kredit bersubsidi, pelatihan, dan program peningkatan kapasitas UMKM. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan misi Grab untuk mendorong digitalisasi UMKM hingga ke pelosok daerah.
Menurut Tirza, inisiatif ini juga membuka peluang kolaborasi yang lebih erat antara sektor publik dan swasta dalam memajukan ekonomi digital. Grab sendiri, kata Tirza, berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan dan kepastian yang lebih baik bagi para pengemudi ojol. Meskipun demikian, Tirza mengakui bahwa pihaknya belum menerima informasi resmi atau detail lebih lanjut mengenai implementasi kebijakan tersebut.
Grab menekankan bahwa model bisnisnya berbeda dengan industri konvensional dan mempertahankan pendekatan kemitraan. Model ini memberikan fleksibilitas bagi mitra untuk mengatur waktu kerja sesuai kebutuhan mereka, sekaligus memberikan peluang bagi masyarakat untuk memperoleh penghasilan tambahan secara mandiri dan berkelanjutan. Bahkan, penghasilan ini dapat menjadi andalan di masa transisi atau saat menghadapi tantangan ekonomi.
Tirza mengingatkan bahwa jika mitra pengemudi diklasifikasikan sebagai pekerja tetap, fleksibilitas yang selama ini dinikmati akan hilang. Hal ini berpotensi membatasi jumlah mitra yang dapat bergabung, yang diperkirakan hanya sekitar 10-20 persen dari jumlah mitra yang terdaftar saat ini. Kondisi ini tentu akan mengurangi kesempatan bagi banyak orang untuk meningkatkan taraf hidup melalui platform digital.
Grab menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak dalam memberikan nilai tambah bagi UMKM dan mitra pengemudi. Berbagai program telah ditawarkan, termasuk pelatihan digital, webinar, edukasi pasar digital, dan kelas-kelas pelatihan di GrabAcademy yang diperbarui secara berkala.