Menjaga Lisan: Etika Berbicara dalam Islam dan Larangan Berkata Kotor

Dalam ajaran Islam, menjaga lisan merupakan bagian integral dari akhlak seorang muslim. Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya memelihara perkataan, menjauhi ucapan kotor, dan berbicara dengan baik. Lisan yang terjaga mencerminkan hati yang bersih dan iman yang kuat. Sebaliknya, perkataan kotor dan kasar menunjukkan kurangnya pengendalian diri dan akhlak yang buruk.

Al-Qur'an dan hadits memberikan panduan jelas tentang bagaimana seorang muslim seharusnya berbicara. Allah SWT berfirman dalam Surah Qaf ayat 18, mengingatkan bahwa setiap ucapan manusia dicatat oleh malaikat pengawas. Kesadaran ini seharusnya mendorong setiap muslim untuk berhati-hati dalam berbicara dan hanya mengucapkan perkataan yang baik dan bermanfaat. Rasulullah SAW juga mengingatkan untuk tidak memperbanyak bicara selain berzikir kepada Allah, karena hal itu dapat mengeraskan hati dan menjauhkan diri dari-Nya.

Larangan Berkata Kotor dalam Hadits

Beberapa hadits secara khusus melarang umat Islam untuk berkata kotor dan kasar. Salah satunya menyebutkan bahwa seorang mukmin yang sempurna bukanlah orang yang suka mencaci, mengutuk, atau berkata kotor. Hadits lain bahkan menyatakan bahwa orang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, melaknat, berkata keji, atau berkata kotor. Larangan ini menunjukkan betapa seriusnya masalah perkataan kotor dalam Islam. Berkata kotor bukan hanya sekadar kebiasaan buruk, tetapi juga dapat merusak hubungan sosial, menyakiti perasaan orang lain, dan mengurangi nilai diri sendiri sebagai seorang muslim.

Perkataan Kotor Sebagai Wujud Kesombongan

Allah SWT juga mengingatkan bahwa perkataan kasar bisa menjadi wujud kesombongan. Dalam Surah Luqman ayat 18-19, Allah melarang manusia untuk memalingkan wajah karena sombong dan berjalan di bumi dengan angkuh. Allah juga memerintahkan untuk berlaku wajar dalam berjalan dan melembutkan suara. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai. Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang berkata kasar seringkali merasa lebih baik daripada orang lain dan merendahkan orang lain dengan perkataannya.

Oleh karena itu, setiap muslim hendaknya senantiasa menjaga lisannya dari perkataan yang buruk dan kotor. Membiasakan diri berbicara dengan baik dan sopan adalah bagian dari upaya meningkatkan kualitas diri sebagai seorang muslim. Dengan menjaga lisan, seorang muslim dapat menciptakan lingkungan yang harmonis, mempererat tali persaudaraan, dan meraih ridha Allah SWT.

Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Memperbanyak Dzikir: Mengingat Allah dapat membantu mengendalikan lisan dari perkataan yang tidak bermanfaat.
  • Berpikir Sebelum Berbicara: Sebelum mengucapkan sesuatu, pikirkan dampaknya bagi diri sendiri dan orang lain.
  • Menghindari Ghibah dan Fitnah: Ghibah (membicarakan keburukan orang lain) dan fitnah (menyebarkan berita bohong) adalah dosa besar yang harus dihindari.
  • Berbicara dengan Lemah Lembut: Gunakan perkataan yang sopan dan tidak menyakiti perasaan orang lain.
  • Membiasakan Diri dengan Perkataan Baik: Ucapkan perkataan yang positif dan membangun, seperti salam, pujian, dan doa.