Keributan Warnai Dugaan Perusakan Tembok Gereja di Medan, Polisi Amankan Tiga Terduga Pelaku

MEDAN - Sebuah insiden yang melibatkan dugaan perusakan tembok sebuah gereja di Jalan Setiabudi, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara, memicu keributan dan menjadi sorotan publik setelah videonya beredar luas di media sosial. Peristiwa yang terjadi pada hari Jumat, 25 April 2025, tersebut, sontak membuat geger warga sekitar.

Dalam video amatir yang direkam oleh warga, terlihat puluhan orang berkumpul di lokasi kejadian. Suasana tampak tegang dengan keributan yang mewarnai jalannya peristiwa. Bagian dinding yang diduga merupakan tembok gereja terlihat berlubang. Dalam narasi yang menyertai video, pengunggah menyebutkan bahwa kerusakan tersebut diakibatkan oleh sejumlah orang yang menggunakan martil besar. Disebutkan pula bahwa insiden ini terjadi di Gereja IRC.

"Tiga pria berinisial A, B, dan C diketahui melakukan pengerusakan menggunakan martil besar. Berdasarkan pengakuan mereka kepada jemaat gereja dan warga di lapangan, mereka mengaku disuruh oleh GTM melalui CSPM untuk menghancurkan tembok gereja," demikian bunyi narasi dalam unggahan video tersebut.

Menanggapi viralnya video tersebut, Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gunanti Hutabarat, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa pihaknya menerima informasi dari masyarakat dan segera merespon dengan mendatangi lokasi kejadian.

"Iya, kejadiannya kemarin," ujar Kompol Bambang saat dikonfirmasi.

Lebih lanjut, Kompol Bambang menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi terjadinya aksi main hakim sendiri, pihaknya telah mengamankan tiga orang yang diduga terlibat dalam perusakan tersebut. Menurut keterangan warga, ketiga orang tersebut diduga kuat sebagai pelaku perusakan tembok gereja.

"Kita datang karena ada laporan masyarakat. Ada tiga orang yang kami amankan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan karena situasinya ribut-ribut. Iya, mereka diduga merusak tembok. Itu keterangan dari warga, kami tidak melihat secara langsung kejadiannya," jelasnya.

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait motif di balik peristiwa tersebut. Berdasarkan informasi awal yang dihimpun, insiden ini diduga dipicu oleh sengketa kepemilikan tanah gereja.

"Informasi awal yang kami terima, ini dipicu oleh masalah kepemilikan tanah gereja, antara pihak internal mereka," pungkas Kapolsek Sunggal.

Kasus ini masih dalam penanganan pihak kepolisian guna mengungkap fakta-fakta yang lebih detail dan menentukan langkah hukum selanjutnya. Pihak berwajib berjanji akan menyelidiki tuntas kasus ini dan memastikan semua pihak yang terlibat bertanggung jawab sesuai dengan hukum yang berlaku.

Daftar Barang Bukti yang Diamankan

  • Puing-puing tembok yang rusak
  • Martil besar yang diduga digunakan untuk merusak
  • Video rekaman kejadian dari warga
  • Keterangan saksi mata di lokasi kejadian

Langkah Selanjutnya

Pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan intensif terhadap ketiga orang yang diamankan, serta memanggil saksi-saksi lain untuk dimintai keterangan. Selain itu, polisi juga akan berkoordinasi dengan pihak gereja dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan sengketa tanah yang menjadi akar permasalahan ini.