Dispar Bali Gali Informasi Isu Ketidaksesuaian Jumlah Turis dengan Tingkat Hunian Hotel
Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali berencana mengumpulkan berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dinas pariwisata dari tingkat kabupaten/kota dan sejumlah asosiasi akomodasi, guna mengklarifikasi isu yang beredar mengenai ketidaksesuaian antara jumlah kunjungan wisatawan asing yang tinggi dengan tingkat hunian hotel yang dilaporkan rendah.
Langkah ini diinisiasi sebagai respons terhadap perhatian yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata terhadap pemberitaan yang menimbulkan kesan bahwa peningkatan jumlah wisatawan tidak sejalan dengan peningkatan occupancy hotel. Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, menjelaskan bahwa pertemuan penting ini dijadwalkan berlangsung pada Senin, 28 April 2025, bertempat di Kantor Dispar Bali.
Fokus utama pertemuan tersebut adalah untuk melakukan sinkronisasi data yang ada, menggabungkan informasi dari lapangan dengan data statistik resmi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bali dan Bank Indonesia (BI) perwakilan Bali. Upaya ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif dan akurat mengenai kondisi pariwisata terkini di Bali.
Dispar Bali berupaya merespons isu yang berkembang di masyarakat dengan pendekatan yang objektif dan berdasarkan data yang valid. Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah dugaan bahwa sebagian wisatawan memilih untuk menginap di akomodasi yang tidak terdaftar secara resmi, seperti vila atau homestay ilegal. Namun, Tjok Bagus Pemayun menekankan pentingnya melakukan verifikasi terhadap informasi ini sebelum menarik kesimpulan.
"Kami akan membahasnya secara mendalam, dengan mengutamakan data. Jika memang ada indikasi bahwa banyak wisatawan yang menginap di homestay atau vila ilegal, kami ingin memastikan hal ini dengan data yang akurat," ujarnya.
Di sisi lain, laporan dari Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) memberikan perspektif yang berbeda. Menurut IHGMA, tingkat hunian hotel di Bali masih menunjukkan kinerja yang cukup baik. Tjok Bagus Pemayun menyampaikan bahwa IHGMA melaporkan adanya peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang menginap di hotel.
Inisiatif yang diambil oleh Dispar Bali ini diharapkan dapat memberikan klarifikasi terhadap isu yang meresahkan para pelaku industri pariwisata. Selain itu, hasil dari pertemuan ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang tepat dan efektif berdasarkan kondisi riil yang ada di lapangan.
Dengan mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber, Dispar Bali berupaya untuk mengatasi kesenjangan informasi dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika pariwisata di Pulau Dewata.