Polemik Disertasi Bahlil Lahadalia: UI Tetapkan Sanksi Pembinaan, Menteri ESDM Hormati Keputusan
Polemik Disertasi Bahlil Lahadalia: UI Tetapkan Sanksi Pembinaan, Menteri ESDM Hormati Keputusan
Universitas Indonesia (UI) telah resmi menjatuhkan sanksi pembinaan terhadap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, terkait polemik disertasinya di program doktoral Sekolah Kajian Strategis dan Global (SKSG). Sanksi ini merupakan hasil keputusan kolektif empat organ utama UI: Dewan Guru Besar, Senat Akademik, Badan Penjaminan Mutu Akademik, dan pihak terkait lainnya. Keputusan tersebut diambil setelah dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses penyelesaian disertasi dan dugaan pelanggaran etik akademik. Rektor UI, Heri Hermansyah, menjelaskan bahwa sanksi pembinaan ini bersifat proporsional dan objektif, mempertimbangkan tingkat pelanggaran yang terjadi.
Sanksi yang dijatuhkan meliputi penundaan kenaikan pangkat untuk jangka waktu tertentu bagi para dosen pembimbing dan pihak terkait lainnya. Lebih lanjut, UI juga meminta Bahlil Lahadalia untuk menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh sivitas akademika UI. Selain itu, sanksi juga mencakup peningkatan kualitas disertasi dan publikasi ilmiah guna memperbaiki integritas akademik. Meskipun UI telah menegaskan adanya pelanggaran etik, rincian detail mengenai pelanggaran tersebut masih dirahasiakan demi menjaga kearifan akademik dan semangat perbaikan institusi. UI berfokus pada proses pembinaan dan perbaikan ketimbang mengumbar detail kasus yang berpotensi menimbulkan dampak negatif yang lebih luas.
Menanggapi keputusan UI, Menteri Bahlil Lahadalia menyatakan akan menghormati dan menghargai keputusan tersebut. Dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (7/3/2025), Bahlil mengaku baru mengetahui detail sanksi yang dijatuhkan melalui media massa. Ia menegaskan kesiapannya untuk mengikuti seluruh proses pembinaan, termasuk perbaikan disertasi yang telah menjadi kewajiban sejak ujian terbuka. Bahlil menekankan posisinya sebagai mahasiswa dan kesediaannya untuk mematuhi seluruh prosedur akademik yang ditetapkan oleh UI. Ia berkomitmen untuk menyelesaikan proses perbaikan disertasinya dan memperbaiki segala kekurangan yang telah ditemukan.
Pernyataan resmi dari pihak UI dan respon dari Menteri Bahlil Lahadalia menandai babak baru dalam polemik ini. Proses pembinaan yang telah ditetapkan oleh UI diharapkan dapat menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh sivitas akademika dan menjaga integritas akademik di masa mendatang. Publik menunggu langkah selanjutnya dari Menteri Bahlil dan pihak-pihak terkait dalam menjalankan sanksi yang telah diputuskan. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses pembinaan ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap sistem akademik di Indonesia.
- Detail mengenai pelanggaran etik yang dilakukan masih dirahasiakan oleh pihak UI.
- Sanksi pembinaan meliputi penundaan kenaikan pangkat, permohonan maaf, perbaikan disertasi, dan peningkatan kualitas publikasi ilmiah.
- Menteri Bahlil Lahadalia menyatakan akan menghormati dan menjalankan keputusan UI.
- Proses perbaikan disertasi masih berlangsung.