Warisan Paus Fransiskus: Inspirasi Pendidikan dan Kemanusiaan untuk Indonesia
Kepergian Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik sedunia, meninggalkan duka mendalam, namun juga warisan berharga, khususnya di bidang pendidikan dan kemanusiaan. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayanti, menyampaikan bahwa semangat dan teladan Paus Fransiskus patut menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia.
Esti Wijayanti menekankan bahwa kesederhanaan hidup Paus Fransiskus, bahkan di tengah jabatannya yang tinggi, merupakan contoh nyata bagi umat Katolik dan masyarakat luas. Ajaran tentang kepedulian terhadap kaum miskin dan lemah harus menjadi energi penggerak dalam kehidupan sosial.
Pesan Universal Paus Fransiskus
Paus Fransiskus dikenal sebagai tokoh lintas batas yang menyebarkan pesan kesederhanaan, kasih universal, dan keberpihakan kepada mereka yang membutuhkan. Kunjungan beliau ke Indonesia pada September 2024 lalu memperkuat semangat solidaritas dan persaudaraan antarumat beragama. Masyarakat Indonesia mengagumi karisma Paus Fransiskus yang mampu menyentuh hati banyak orang.
Kunjungan tersebut tidak hanya mempererat hubungan antarumat beragama, tetapi juga mengajarkan pentingnya berbuat baik kepada sesama. Pesan tentang kasih persaudaraan dan perdamaian yang selalu disampaikan oleh Paus Fransiskus memberikan kesan mendalam bagi bangsa Indonesia.
Keterlibatan dalam Pendidikan Melalui Scholas Occurrentes
Dalam kunjungan apostoliknya, Paus Fransiskus juga menyempatkan diri bertemu dengan Scholas Occurrentes Indonesia di Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta. Scholas Occurrentes adalah gerakan pendidikan kepemudaan global yang didirikan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2013 di Argentina. Gerakan ini bertujuan untuk memberdayakan pemuda melalui pendidikan, berdasarkan warisan budaya dan pendidikan yang diinspirasi oleh Paus Fransiskus.
Saat ini, Scholas Occurrentes telah hadir di sekitar 70 negara di lima benua, termasuk Indonesia. Esti Wijayanti berharap agar perjuangan Paus Fransiskus dalam dunia pendidikan dan pemberdayaan pemuda dapat terus dilanjutkan.
Pendidikan Sebagai Alat Transformasi
Esti Wijayanti menekankan bahwa semangat Paus Fransiskus harus menjadi fondasi dalam merancang kebijakan pendidikan nasional yang lebih inklusif, humanis, dan berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan. Paus Fransiskus meyakini bahwa pendidikan adalah alat paling kuat untuk mentransformasi dunia. Keyakinan ini menjadi tanggung jawab moral bagi Komisi X DPR untuk meneruskan semangat beliau dalam membangun generasi muda yang kritis, berbelas kasih, dan berjiwa kepemimpinan.
Kepergian Paus Fransiskus pada usia 88 tahun meninggalkan kekosongan yang besar. Jenazahnya disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, dan prosesi pemakaman digelar dengan misa di alun-alun Santo Petrus, sebelum dibawa ke Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.
Semangat Paus Fransiskus dalam memajukan dunia pendidikan dan kepemudaan harus terus menyala dan menjadi tugas serta tanggung jawab bersama. Warisan moralnya akan terus menginspirasi dan membimbing dalam upaya membangun bangsa yang lebih baik.