Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Shahid Rajaee, Iran Umumkan Penutupan Fasilitas Publik

Sebuah ledakan besar mengguncang Pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas, Iran, memaksa pemerintah setempat untuk mengambil tindakan cepat dengan menutup sekolah dan kantor di wilayah sekitar pelabuhan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap dampak ledakan yang meluas, termasuk penyebaran asap tebal yang mengkhawatirkan.

Menurut laporan dari televisi pemerintah Iran, yang dikutip oleh AFP, seluruh sekolah dan kantor dalam radius 23 kilometer dari Bandar Abbas, ibu kota provinsi Hormozgan, diperintahkan untuk tutup pada hari Minggu. Keputusan ini bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan memfasilitasi upaya penanganan darurat setelah ledakan yang terjadi pada hari Sabtu.

Lebih lanjut, televisi pemerintah melaporkan bahwa kebakaran yang dipicu oleh ledakan tersebut semakin intensif sepuluh jam setelah kejadian. Meskipun penyebab pasti ledakan masih dalam penyelidikan, spekulasi awal mengarah pada kemungkinan kebakaran di depot penyimpanan bahan kimia dan material berbahaya (hazmat), seperti yang diungkapkan oleh kantor bea cukai pelabuhan dalam pernyataan yang disiarkan oleh televisi pemerintah.

"Intensitas kebakaran di Pelabuhan Shahid Rajaee telah meningkat dan ada kemungkinan api dapat menyebar ke area dan peti kemas lainnya", demikian pernyataan yang disiarkan pada Sabtu malam.

Pelabuhan Shahid Rajaee merupakan pelabuhan komersial terbesar di Iran, memiliki posisi strategis di dekat Selat Hormuz. Selat ini adalah jalur penting yang dilalui sekitar seperlima dari produksi minyak dunia, menjadikan Pelabuhan Shahid Rajaee sebagai pusat vital bagi perdagangan dan ekonomi global.

Kantor berita resmi IRNA merilis gambar-gambar yang menunjukkan skala kerusakan akibat ledakan. Tim penyelamat dan warga terlihat berjalan di jalan raya yang dipenuhi puing-puing. Kobaran api melalap truk gandeng dan bercak darah terlihat di sisi mobil yang hancur. Helikopter berupaya memadamkan api dari udara, sementara asap hitam tebal membubung dari tumpukan kontainer pengiriman.

Layanan darurat setempat melaporkan bahwa ratusan orang telah dievakuasi ke pusat-pusat medis terdekat. Pusat transfusi darah provinsi juga mengeluarkan seruan mendesak untuk donor darah, mengindikasikan kebutuhan medis yang signifikan akibat insiden tersebut.

Akibat peristiwa tersebut, delapan orang dilaporkan meninggal dunia. Selain itu, 750 orang lainnya mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan.

Berikut adalah daftar kerusakan yang terjadi:

  • Kerusakan pada truk gandeng
  • Kerusakan pada mobil
  • Kerusakan pada peti kemas
  • Kerusakan pada fasilitas pelabuhan

Investigasi mendalam sedang dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti ledakan dan mengevaluasi dampak jangka panjang terhadap operasional pelabuhan dan lingkungan sekitarnya.