Kepergian Bunda Iffet: Figur Sentral di Balik Kebangkitan Slank dari Jerat Narkoba

Wafatnya Bunda Iffet: Sosok Inspiratif di Balik Kesuksesan Slank

Kabar duka menyelimuti dunia musik Indonesia. Iffet Veceha Sidharta, atau yang lebih dikenal dengan Bunda Iffet, telah berpulang pada usia 87 tahun. Beliau dikenal luas sebagai sosok ibu bagi grup band legendaris, Slank, dan memiliki peran krusial dalam menyelamatkan mereka dari ketergantungan narkoba. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, para personel Slank, Slankers (sebutan bagi penggemar Slank), dan seluruh penggemar musik di tanah air.

Bunda Iffet bukan hanya sekadar ibu dari Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim), drummer Slank. Lebih dari itu, ia adalah figur sentral yang memberikan dukungan moral dan spiritual saat Slank terjerumus ke dalam lingkaran gelap narkoba. Dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, Bunda Iffet merangkul para personel Slank dan para penggemarnya untuk bersama-sama keluar dari jeratan barang haram tersebut.

Pada masa-masa sulit tersebut, Bimbim dan Kaka (vokalis Slank) mengakui betapa sulitnya melepaskan diri dari narkoba. Upaya demi upaya dilakukan, namun mereka terus terjerumus kembali. Dalam sebuah wawancara, Bimbim mengungkapkan bagaimana mereka mencoba berbagai cara untuk lepas dari ketergantungan, namun selalu gagal.

Titik balik terjadi ketika Bunda Iffet mengambil inisiatif untuk mengkarantina seluruh personel Slank di markas mereka yang ikonik, Potlot. Dengan bantuan pihak kepolisian, mereka dijaga ketat selama dua tahun. Selama masa karantina, para personel Slank tidak diperkenankan memegang telepon genggam, uang, maupun barang-barang berharga lainnya yang dapat mereka jual untuk membeli narkoba. Disiplin ketat yang diterapkan Bunda Iffet membuahkan hasil. Secara bertahap, Slank berhasil melepaskan diri dari jerat narkoba.

Potlot, yang kini menjadi markas besar Slank, memiliki sejarah panjang dan erat kaitannya dengan Bunda Iffet. Bersama mendiang suaminya, Sidharta Soemarno, Bunda Iffet membuka pintu Potlot bagi para Slankers. Mereka memberikan kesempatan bagi para penggemar untuk berkreasi dan mengekspresikan diri melalui musik dan seni.

Sebelum kepergiannya, Bimbim sempat mengabarkan bahwa kondisi kesehatan Bunda Iffet menurun dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Ia meminta doa dari seluruh masyarakat agar ibundanya segera pulih. Namun, takdir berkata lain. Bunda Iffet menghembuskan napas terakhirnya pada hari Sabtu, 26 April 2025.

Jenazah Bunda Iffet disemayamkan di rumah duka di Jalan Potlot 3 No.14 Duren Tiga, Jakarta Selatan. Setelah disalatkan di Masjid Al-Hidayah setelah shalat zuhur, jenazah dimakamkan di TPU Karet Bivak. Kepergian Bunda Iffet meninggalkan duka mendalam bagi dunia musik Indonesia. Jasa-jasa dan keteladanannya akan selalu dikenang.

Warisan Bunda Iffet:

  • Kesabaran dan Kasih Sayang: Bunda Iffet menunjukkan bahwa dengan kesabaran dan kasih sayang, seseorang dapat membantu orang lain keluar dari kesulitan.
  • Dukungan Tanpa Syarat: Bunda Iffet memberikan dukungan tanpa syarat kepada Slank, bahkan ketika mereka berada di titik terendah dalam hidup mereka.
  • Inspirasi Bagi Banyak Orang: Kisah Bunda Iffet menginspirasi banyak orang untuk tidak menyerah dalam menghadapi tantangan hidup.
  • Potlot Sebagai Rumah Kreativitas: Bunda Iffet menciptakan Potlot sebagai ruang aman dan kreatif bagi para musisi dan seniman.

Kepergian Bunda Iffet adalah kehilangan besar bagi dunia musik Indonesia. Namun, warisan dan inspirasinya akan terus hidup dalam karya-karya Slank dan dalam hati para penggemarnya.