Delapan Santri Gontor Magelang Intensif Dirawat Pasca Insiden Tembok Roboh
Tragedi tembok roboh di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Sawangan, Kabupaten Magelang, menyisakan duka mendalam dan perawatan intensif bagi para korban. Hingga saat ini, delapan santri masih menjalani perawatan inap di dua rumah sakit terkemuka.
Kapolsek Sawangan, AKP Glenter Pitoyo, mengonfirmasi bahwa tujuh santri dirawat di RSUD Merah Putih dan satu santri di RSUP Dr. Sardjito. Keputusan untuk merawat inap diambil karena para santri membutuhkan penanganan medis lebih lanjut akibat luka-luka yang mereka derita.
Direktur RSUD Merah Putih, dr. Leli Puspitowati, menjelaskan bahwa beberapa santri harus menjalani operasi akibat patah tulang. Selain itu, beberapa santri lainnya masih dalam tahap observasi untuk memantau perkembangan gejala yang muncul pasca-kejadian.
"Beberapa memerlukan tindakan operasi karena patah tulang. Ada juga yang masih perlu diobservasi terkait gejala yang ada," ujar dr. Leli.
Sementara itu, dokter umum RSUD Merah Putih, dr. Dicky Bagus Pratama, menambahkan bahwa mayoritas korban mengalami luka-luka, termasuk patah tulang di bagian lengan. Beberapa santri juga mengalami cedera kepala ringan. Meskipun demikian, dr. Dicky memastikan bahwa seluruh pasien yang dirawat saat ini berada dalam kondisi stabil.
"Beberapa mengalami luka-luka, ada yang mengalami patah di bagian lengan dan lain-lain. Ada juga yang mengalami cedera kepala ringan, semuanya dalam kondisi stabil," jelas dr. Dicky. Ia juga mengungkapkan bahwa RSUD Merah Putih menjadi rumah sakit rujukan utama dalam penanganan kejadian luar biasa yang menimpa pondok pesantren tersebut.