Koperasi Merah Putih Diharapkan Jadi Motor Penggerak Ekonomi Desa dan Pencipta Lapangan Kerja
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Yandri Susanto, menyerukan agar para sarjana kembali ke desa untuk membangun ekonomi lokal melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan koperasi. Dalam pidatonya pada Dies Natalis ke-43 Universitas Bengkulu, Yandri menyampaikan optimisme terhadap potensi Koperasi Merah Putih dalam menyerap tenaga kerja, khususnya dari kalangan terdidik.
"Koperasi Merah Putih memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja. Dengan puluhan ribu desa di Indonesia, jika setiap koperasi mampu memberdayakan beberapa tenaga kerja, kita bisa menciptakan jutaan lapangan kerja baru," ujarnya.
Yandri menekankan pentingnya peran sarjana dalam mengembangkan desa melalui inovasi dan pengelolaan yang profesional. Ia mendorong para lulusan perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan di kota untuk mempertimbangkan peluang di desa, dengan memanfaatkan potensi BUMDes dan koperasi sebagai wadah pengembangan diri dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Selain itu, Menteri Desa juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk mendukung pendirian dan pengembangan Koperasi Merah Putih di seluruh desa di Indonesia. Dukungan tersebut berupa:
- Bantuan sarana dan prasarana, seperti truk pengangkut,
- Gudang penyimpanan,
- Cold storage untuk menjaga kualitas produk,
- Serta bantuan sembako sebagai modal awal.
Bantuan ini diharapkan dapat memperlancar operasional koperasi dan meningkatkan daya saing produk-produk desa di pasar yang lebih luas.
Yandri menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih merupakan salah satu program prioritas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam upaya memperkuat perekonomian desa. Ia juga meyakinkan bahwa keberadaan koperasi ini tidak akan tumpang tindih dengan BUMDes, melainkan saling melengkapi dan bersinergi untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.