Aksi Pencurian Pelat Besi di Kolong Tol Dekat JIS: Terjadi Sejak Lama dan Meresahkan Warga
Aksi pencurian pelat besi yang menopang jalan tol di sekitar Jakarta International Stadium (JIS), tepatnya di kawasan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, telah menjadi permasalahan kronis selama bertahun-tahun. Praktik ilegal ini, yang menyasar infrastruktur vital, menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga dan pengelola jalan tol.
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), selaku pengelola jalan tol, mengungkapkan bahwa pencurian ini bukan insiden baru. Menurut keterangan resmi dari Kepala Departemen Corporate Communication CMNP, Madeline, aksi kriminal ini telah berlangsung sejak beberapa tahun lalu. Para pelaku menjalankan aksinya secara bertahap, mencuri ratusan pelat besi dari berbagai titik di kolong tol. Praktik ini jelas bukan disebabkan oleh kelalaian pengelola ataupun faktor alam, melainkan murni tindakan kriminal yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Warga setempat, bernama Muin, menuturkan bahwa hilangnya pelat besi ini sudah terjadi sejak tahun 2016. Ia memperkirakan jumlah pelat besi yang raib mencapai 300 hingga 400 lembar. Hilangnya pelat-pelat ini tentu saja menimbulkan potensi bahaya bagi struktur jalan tol dan keamanan pengguna jalan.
Menanggapi kejadian ini, pihak pengelola jalan tol telah mengambil langkah-langkah mitigasi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan keamanan infrastruktur. Salah satu langkah yang diambil adalah mengganti pelat besi yang hilang dengan material alternatif yang lebih tahan lama dan tidak menarik bagi pelaku pencurian, yaitu Fiber Reinforced Polymer (FRP). FRP dipilih karena memiliki daya tahan tinggi dan mampu meningkatkan kekuatan serta umur struktur jalan tol. Selain itu, nilai ekonomis FRP yang rendah setelah terpasang diharapkan dapat mencegah aksi pencurian serupa di masa mendatang.
Kasus pencurian pelat besi ini menjadi sorotan karena mengungkap kerentanan infrastruktur publik terhadap tindak kriminal. Diperlukan kerjasama antara pihak pengelola jalan tol, aparat kepolisian, dan masyarakat sekitar untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Peningkatan patroli keamanan, pemasangan kamera pengawas, dan partisipasi aktif warga dalam melaporkan aktivitas mencurigakan dapat menjadi solusi efektif untuk menjaga keamanan dan kelancaran operasional jalan tol.