Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Semeru Erupsi Empat Kali dalam Semalam
Gunung Semeru, yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dengan serangkaian erupsi yang terjadi pada Minggu, 27 April 2025. Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur mencatat empat kali erupsi yang signifikan antara pukul 00.00 hingga 09.00 WIB.
Erupsi pertama tercatat pada pukul 00.20 WIB. Letusan ini menghasilkan kolom abu dengan intensitas tebal yang membubung setinggi 600 meter di atas puncak kawah. Arah kolom abu terpantau mengarah ke barat laut. Kemudian, pada pukul 05.39 WIB, erupsi kembali terjadi dengan karakteristik yang serupa. Kolom abu tebal terlihat mencapai ketinggian 800 meter dan juga mengarah ke arah barat laut.
Aktivitas erupsi berlanjut pada pukul 06.30 WIB. Kali ini, semburan kolom abu tebal mencapai ketinggian 500 meter dan mengarah ke utara. Erupsi terakhir yang tercatat terjadi pada pukul 07.57 WIB. Letusan asap tebal terlihat dengan tinggi kolom mencapai 700 meter, yang juga mengarah ke utara.
Menurut keterangan tertulis dari petugas PPGA Semeru, Mukdas Sofian, erupsi pada pukul 07.57 WIB menghasilkan kolom abu setinggi 700 meter di atas puncak. Sehari sebelumnya, pada Sabtu, 26 April 2025, PPGA Semeru mencatat 46 kali erupsi selama periode 24 jam. Namun, sejumlah erupsi tidak dapat teramati secara visual karena kondisi cuaca berupa kabut yang menutupi gunung.
Menanggapi peningkatan aktivitas Gunung Semeru, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyatakan bahwa status aktivitas gunung saat ini berada pada level II atau waspada. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, dalam radius 8 kilometer dari puncak.
Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini dikarenakan potensi perluasan awan panas dan aliran lahar yang dapat mencapai jarak 13 kilometer dari puncak. Kondisi cuaca di sekitar Gunung Semeru yang seringkali diguyur hujan lebat juga meningkatkan risiko terjadinya banjir lahar.
BPBD Lumajang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Rekomendasi Keamanan:
- Hindari aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 km dari puncak.
- Tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
- Waspada terhadap potensi APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai berhulu di Semeru.
- Pantau informasi resmi dari BPBD dan PVMBG.