Pramono Anung Usulkan Patung MH Thamrin Direvitalisasi, Sebanding dengan Ikon Jenderal Sudirman

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memberikan penghormatan yang lebih besar kepada tokoh Betawi, Mohammad Husni (MH) Thamrin, melalui revitalisasi patungnya. Usulan ini disampaikan oleh tokoh masyarakat, Pramono Anung, yang menilai bahwa patung MH Thamrin yang saat ini ada belum merepresentasikan secara utuh sosok pahlawan nasional tersebut.

Dalam sebuah acara halalbihalal dengan NU DKI Jakarta di Cilandak, Jakarta Selatan, Pramono Anung menyampaikan aspirasinya agar patung MH Thamrin dibangun dengan ukuran yang lebih monumental, setara dengan patung Jenderal Sudirman yang menjadi ikon di jalan protokol Jakarta.

"Jika kita melihat patung MH Thamrin di Bundaran Bank Indonesia, ukurannya relatif kecil. Menurut saya, idealnya patung MH Thamrin berada di Jalan MH Thamrin dan memiliki ukuran yang sepadan dengan patung Jenderal Sudirman," ujarnya.

Alasan di balik usulan ini adalah keyakinan bahwa MH Thamrin merupakan tokoh sentral dan simbol bagi masyarakat Jakarta, khususnya Betawi. Pramono Anung menekankan pentingnya memberikan penghargaan yang layak kepada MH Thamrin sebagai seorang pemikir dan pejuang Betawi.

"Patung ini harus menjadi simbol kota Jakarta yang kuat dan tidak kalah dengan patung Jenderal Sudirman. Saya ingin patung ini menggambarkan sosok MH Thamrin yang sedang berpikir, dengan ekspresi wajah dan gestur tangan yang mencerminkan pemikiran beliau," jelasnya. Pramono bahkan mencontohkan gestur yang ia maksud dengan menunjuk kepalanya.

Sebelumnya, Pramono Anung telah berkoordinasi dengan keluarga besar MH Thamrin untuk mendapatkan izin terkait rencana pembangunan patung baru ini. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri acara Lebaran Betawi 2025 di Monas.

"Saya telah meminta izin kepada keluarga Mbak Dini Thamrin dan keluarga MH Thamrin. Dalam waktu dekat, kami akan membangun patung MH Thamrin yang representatif, bukan sekadar memindahkan patung yang sudah ada," tegasnya.

Pramono juga mengungkapkan bahwa ide ini telah didiskusikan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Dari diskusi tersebut, diketahui bahwa pembangunan patung MH Thamrin sebelumnya merupakan inisiasi pada era Gubernur Sutiyoso dan Fauzi Bowo, dengan izin dari Istana Negara.

Diharapkan, dengan adanya patung yang lebih representatif, generasi muda Jakarta dapat lebih mengenal dan menghargai jasa-jasa MH Thamrin dalam memperjuangkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Betawi serta Indonesia pada umumnya.

Berikut adalah poin-poin penting dari usulan revitalisasi patung MH Thamrin:

  • Ukuran Patung: Patung MH Thamrin harus dibuat lebih besar, sebanding dengan patung Jenderal Sudirman.
  • Lokasi: Patung idealnya ditempatkan di Jalan MH Thamrin.
  • Representasi: Patung harus menggambarkan sosok MH Thamrin sebagai pemikir dan pejuang Betawi.
  • Koordinasi: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan keluarga besar MH Thamrin.
  • Simbol Kota: Patung diharapkan menjadi simbol utama kota Jakarta.