Bandung Pacu Ekonomi Kerakyatan Melalui Stimulus UMKM Terpadu
Pemerintah Kota Bandung mengambil langkah progresif dalam upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal dengan fokus utama pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, telah mengumumkan serangkaian inisiatif strategis yang dirancang untuk memfasilitasi dan mempercepat kemajuan sektor UMKM di wilayahnya.
Prioritas utama dalam agenda Pemkot Bandung adalah penyederhanaan proses perizinan bagi UMKM. Hal ini bertujuan untuk mengurangi hambatan birokrasi yang seringkali menjadi kendala bagi pelaku usaha kecil. Selain itu, pemerintah kota juga berupaya meningkatkan akses UMKM terhadap layanan keuangan melalui kemudahan administrasi, sehingga para pelaku usaha dapat lebih mudah memperoleh pinjaman dan modal dari lembaga perbankan.
Lebih lanjut, Pemkot Bandung berencana memberikan insentif fiskal kepada UMKM sebagai bentuk dukungan langsung. Insentif ini diharapkan dapat meringankan beban operasional UMKM dan mendorong investasi serta ekspansi usaha. Selain insentif fiskal, pemerintah kota juga berupaya meningkatkan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah melalui subsidi, yang secara tidak langsung akan berdampak positif pada permintaan produk-produk UMKM.
Inisiatif lain yang sedang digarap adalah program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) melalui kerjasama dengan Kementerian Perumahan dan pihak swasta. Program ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi UMKM di sektor konstruksi dan material bangunan.
Pemkot Bandung juga membuka lebar pintu investasi bagi pengusaha menengah hingga besar untuk berpartisipasi dalam menciptakan lapangan kerja baru. Berbagai insentif ditawarkan di sektor-sektor strategis seperti pariwisata, properti, dan penyelenggaraan event-event festival. Tujuan utama adalah untuk memastikan roda perekonomian Bandung terus berputar dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dalam upaya mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Pemkot Bandung juga memberikan diskon pajak retribusi untuk event-event insidental seperti festival musik, seni, dan budaya. Selain itu, dukungan penuh diberikan terhadap festival-festival baru yang mengangkat potensi lokal, seperti festival seni bela diri, festival religi, serta festival kecantikan. Brand 'Ibukota Asia Afrika' juga akan dipromosikan secara gencar pada tahun 2025 untuk menarik wisatawan dan investor ke Kota Bandung.
Visi besar Pemkot Bandung adalah menjadikan kota ini bukan hanya pusat kreativitas, tetapi juga kota dengan ekonomi berbasis partisipasi masyarakat. Dengan melibatkan semua sektor dan mendorong kolaborasi, diharapkan Bandung dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.