IPA Convex 2025 Dorong Kolaborasi Internasional dalam Pengembangan CCS Hub
IPA Convex 2025 Incar Kesepakatan Krusial untuk CCS Hub
Indonesian Petroleum Association Convention & Exhibition (IPA Convex) 2025 menempatkan diri sebagai platform penting dalam memajukan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS), Utilization and Storage (CCUS) di Indonesia. Ajang ini secara khusus membidik tercapainya nota kesepahaman (MoU) strategis terkait pengembangan CCS Hub, dengan potensi kolaborasi antara Indonesia dan negara-negara tetangga seperti Singapura.
"Target utama kami adalah memfasilitasi penandatanganan MoU terkait CCS Hub, misalnya antara Indonesia dan Singapura. Kami sangat berharap hal ini dapat terwujud," ungkap Hariadi, perwakilan IPA Convex 2025, saat ditemui di Universitas Pertamina, Jakarta.
IPA Convex 2025, yang akan berlangsung di ICE BSD City, Tangerang, Banten pada tanggal 20-22 Mei, akan menjadi wadah pertemuan bagi para pelaku industri, pembuat kebijakan, dan ahli di bidang energi. Acara ini diharapkan dapat mendorong diskusi konstruktif dan menghasilkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan terkait emisi karbon.
Proses negosiasi MoU ini sangat bergantung pada dukungan dan arahan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hasil dari negosiasi ini akan menentukan apakah proyek-proyek CCS dapat terealisasi dalam waktu dekat.
Indonesia memiliki potensi penyimpanan CO2 yang sangat besar, diperkirakan mencapai 700 gigaton. Namun, potensi ini tidak akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan jika proyek CCS Hub tidak dapat diwujudkan. Implementasi proyek CCS saat ini terhambat oleh biaya yang sangat besar sehingga belum banyak pihak yang berminat untuk terlibat.
Menurut Hariadi, keberhasilan implementasi CCS memerlukan dua faktor utama:
- Negara maju dengan sumber daya finansial yang memadai, tetapi kekurangan lokasi penyimpanan.
- Negara dengan potensi geologis yang sesuai untuk penyimpanan CO2.
Fokus utama pembahasan CCS pada IPA Convex 2025 adalah mencapai kesepakatan awal antar negara terkait pengelolaan emisi karbon. Diharapkan, kesepakatan mengenai transportasi emisi karbon lintas negara dapat dicapai selama acara tersebut.
Pada IPA Convex 2024 sebelumnya, telah terjalin kesepahaman antara PT Pertamina (Persero), ExxonMobil, dan Korean National Oil Corporation (KNOC) untuk mengembangkan CCS di area Sunda-Asri Basin. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mengembangkan teknologi CCS dan CCUS untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung transisi energi bersih.