Warisan Kuliner Paus Fransiskus: Kenangan Rasa dari Argentina Hingga Italia

Dunia berduka atas kepergian Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025. Sosok yang dikenal karena kesederhanaan, cinta kasih, dan perannya sebagai simbol persatuan dan harapan ini, meninggalkan jejak mendalam di hati banyak orang. Pemakaman yang dihadiri para pemimpin dunia pada Sabtu, 26 April 2025 menjadi penghormatan terakhir bagi pemimpin Gereja Katolik ke-266 yang berasal dari Amerika Latin ini.

Lebih dari sekadar pemimpin agama, Paus Fransiskus juga dikenal memiliki selera kuliner yang sederhana namun kaya akan kenangan. Makanan bukan hanya sekadar pengisi perut baginya, tetapi juga pengingat akan masa kecil, keluarga, dan akar budayanya. Mari kita telusuri beberapa hidangan favorit Paus Fransiskus yang mencerminkan perjalanan hidupnya:

  • Teh Mate: Minuman khas Amerika Latin ini, kaya akan kafein, menjadi teman setia Paus Fransiskus. Terbuat dari daun dan batang pohon Ilex paraguariensis, teh herbal ini memberikan energi dan membantu menjaga fokus. Bagi Paus, teh mate mungkin lebih dari sekadar minuman; ia adalah simbol dari tanah kelahirannya dan tradisi yang ia junjung tinggi.
  • Empanadas: Pastry isi daging, keju, atau ham ini mengingatkan Paus Fransiskus akan masa kecilnya. Ia sering membuat empanadas bersama neneknya, sebuah kenangan manis yang melekat dalam ingatannya. Empanadas bukan hanya makanan, tetapi juga representasi dari kehangatan keluarga dan tradisi turun temurun.
  • Alfajores: Kue tradisional Amerika Latin ini, khususnya populer di Argentina, Peru, dan Chili, juga menjadi favorit Paus Fransiskus. Terdiri dari dua lapis biskuit yang diisi dengan dulce de leche, alfajores menawarkan rasa manis legit dan tekstur lembut yang memanjakan lidah. Kue ini mungkin menjadi pengingat akan manisnya hidup dan kenangan indah di masa lalu.
  • Chipa: Roti khas Paraguay yang populer di Argentina Utara ini terbuat dari paduan tepung singkong dan jagung dengan isian keju gurih. Chipa biasanya dinikmati sebagai camilan atau menu sarapan. Bagi Paus Fransiskus, chipa mungkin mewakili kesederhanaan dan kelezatan makanan rumahan.
  • Bagna Cauda: Sebagai keturunan Italia, Paus Fransiskus tentu memiliki kecintaan terhadap masakan Italia. Bagna cauda, saus cocolan yang terbuat dari campuran bawang putih, ikan teri, dan minyak zaitun, menjadi salah satu favoritnya. Saus ini biasanya disajikan untuk menikmati sayuran mentah atau panggang. Bagna cauda mungkin mengingatkan Paus akan akar keluarganya dan warisan budaya Italia yang kaya.
  • Pizza: Siapa yang bisa menolak kelezatan pizza? Paus Fransiskus pun tak terkecuali. Beliau bahkan pernah mengungkapkan keinginannya untuk menikmati pizza di Romawi secara anonim. Keinginan sederhana ini menunjukkan kerinduannya akan kehidupan normal dan momen-momen sederhana yang bisa dinikmati tanpa sorotan publik.
  • Kue Cokelat: Kenangan memanggang kue cokelat bersama neneknya menjadi salah satu momen paling berharga bagi Paus Fransiskus. Kue cokelat dengan rasa halus lembut ini bukan hanya sekadar hidangan penutup, tetapi juga simbol dari cinta dan hubungan yang erat antara cucu dan nenek. Kue ini melambangkan tindakan perawatan dan kontinuitas, nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Paus Fransiskus.

Makanan-makanan favorit Paus Fransiskus ini bukan hanya sekadar hidangan lezat, tetapi juga jendela menuju kehidupannya, kenangan masa kecilnya, dan akar budayanya. Melalui makanan, kita bisa melihat sisi lain dari sosok pemimpin agama yang sederhana, penuh cinta kasih, dan dekat dengan rakyatnya.