Duka Mendalam Iringi Pemakaman Ibunda Bimbim Slank, Bunda Iffet Disemayamkan
Kesedihan mendalam menyelimuti prosesi pemakaman ibunda Bimbim Slank, Iffet Veceka Suhardiman atau yang akrab disapa Bunda Iffet. Jenazah tiba di lokasi pemakaman pada pukul 12.20 WIB, setelah sebelumnya disalatkan di Masjid Al-Hidayah, dekat kediaman keluarga di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Suasana haru terasa begitu jenazah tiba di area pemakaman. Bimbim, yang merupakan putra dari mendiang dan juga drummer grup band Slank, terlihat ikut serta turun ke liang lahat untuk memakamkan ibundanya. Raut wajahnya tampak kosong, namun berusaha tegar saat berdiri di depan jenazah yang belum tertutup tanah. Ia seolah mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi kesedihan yang mendalam.
Selama prosesi pemakaman berlangsung, Bimbim berusaha menunjukkan ketegarannya. Kendati demikian, kesedihan mendalam tetap terpancar dari wajahnya. Beberapa kali ia terlihat menarik napas dalam-dalam, berusaha menahan air mata yang hendak jatuh. Sementara anggota keluarga lainnya tak kuasa menahan kesedihan, beberapa di antaranya menangis terisak, sementara yang lain berusaha untuk tetap tegar.
Momen mengharukan terlihat saat doa-doa dipanjatkan untuk almarhumah. Bimbim tampak memeluk erat sebuah foto Bunda Iffet, seolah ingin mendekap erat kenangan tentang ibundanya. Dengan tangan lainnya, ia mengelus nisan yang baru saja diletakkan di pusara sang bunda.
Prosesi pemakaman Bunda Iffet dipenuhi dengan doa dan air mata dari keluarga, kerabat, sahabat, dan para penggemar Slank yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Kehadiran mereka menjadi bukti betapa Bunda Iffet dicintai dan dihormati oleh banyak orang.
Bunda Iffet menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu, 26 April 2025, pukul 22.42 WIB. Beliau wafat di usia 87 tahun. Sebelum berpulang, almarhumah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Bunda Iffet dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan para personel Slank dan Slankers (sebutan penggemar Slank). Ia sering memberikan dukungan dan nasihat kepada mereka, sehingga dianggap sebagai ibu bagi seluruh keluarga besar Slank. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi dunia musik Indonesia, khususnya bagi Slank dan para penggemarnya.