GP Ansor Mengabadikan Nama Paus Fransiskus dengan Penghargaan Kemanusiaan
GP Ansor Mengabadikan Nama Paus Fransiskus dengan Penghargaan Kemanusiaan
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) memberikan penghormatan khusus kepada mendiang Paus Fransiskus atas kontribusinya dalam mempromosikan perdamaian dan kemanusiaan global. Penghargaan yang berbentuk plakat Penghormatan Martabat Kemanusiaan diserahkan dalam acara Inaugurasi Ansor Istimewa yang berlangsung di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), Yogyakarta.
Ketua Umum GP Ansor, H Addin Jauharudin, secara simbolis menyerahkan plakat tersebut kepada Rm. Fadjar Tedjo Soekarno, seorang tokoh yang dikenal luas atas dedikasinya dalam merajut kerukunan dan kemanusiaan, mewakili Keuskupan Malang. Penghargaan ini merupakan wujud apresiasi GP Ansor terhadap Paus Fransiskus, yang diakui bukan hanya sebagai pemimpin spiritual umat Katolik, tetapi juga sebagai ikon perdamaian dunia.
Dalam sambutannya, Addin Jauharudin menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah ungkapan cinta kasih dari GP Ansor kepada Paus Fransiskus. Menurutnya, Paus tidak hanya berperan dalam kepemimpinan agama, tetapi juga menjadi simbol perdamaian di tengah berbagai konflik global.
Plakat Penghormatan Martabat Kemanusiaan tersebut bertuliskan dalam dua bahasa, Indonesia dan Italia ("Il rispetto della dignita umana per Papa Francesco"). Pemberian anugerah ini menjadi bagian dari serangkaian kegiatan Inaugurasi Ansor Istimewa, yang meliputi:
- Apel Jaga Ketahanan Pangan
- Penanaman Pohon
- Pelantikan Pengurus Wilayah GP Ansor DIY
- Penandatanganan Kerja Sama dengan Berbagai Mitra
AM Putut Prabantoro, pendiri dan penasihat Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI), menyoroti bahwa penghargaan ini juga merupakan pengakuan atas persahabatan yang erat antara H Addin Jauharudin dan Rm Fadjar. Keduanya pernah beraudiensi dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada Agustus 2024, di mana Paus memberikan pesan khusus agar GP Ansor terus berperan sebagai pelopor perdamaian.
Addin juga menyinggung inisiatif Paus Fransiskus dalam menyerukan gencatan senjata di wilayah konflik, termasuk Palestina. Ia juga mengenang kunjungan Paus ke Indonesia dan "terowongan cinta" yang menghubungkan Gereja Katedral Jakarta dan Masjid Istiqlal sebagai simbol persaudaraan antarumat beragama.
Rm Fadjar Tedjo Soekarno, yang menerima penghargaan atas nama mendiang Paus Fransiskus, mengungkapkan rasa harunya. Ia menyampaikan bahwa momen tersebut bertepatan dengan misa pemakaman Paus Fransiskus, namun ia merasa terhormat dapat hadir dan menerima penghargaan ini. Rm Fadjar menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh GP Ansor, serta bagaimana penghargaan ini memperkuat komitmen untuk menjaga perdamaian lintas agama.
Addin berharap dapat membawa plakat penghormatan ini langsung ke Vatikan sebagai simbol penghargaan dari GP Ansor kepada Paus Fransiskus. Ia menegaskan bahwa pemikiran dan perjuangan Paus harus terus dilanjutkan oleh seluruh elemen bangsa, tanpa memandang perbedaan iman, untuk menjadi jembatan perdamaian.
Acara tersebut juga diisi dengan pelantikan Pengurus Wilayah GP Ansor DIY periode 2024-2028 serta penganugerahan Ansor Lifetime Achievement Award.