Laksmiari Saraswati: Kisah Inspiratif Psikolog Wanita di Balik Timnas U-17 Indonesia

Di balik gemuruh semangat dan ambisi Timnas U-17 Indonesia, terdapat sosok perempuan inspiratif yang memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan mental para pemain muda. Laksmiari Saraswati, seorang psikolog olahraga, menjadi satu-satunya wanita yang menjadi bagian dari tim selama lima bulan pemusatan latihan intensif, hingga gelaran Piala Asia U-17 2025.

Keberadaan Laksmiari di lingkungan yang didominasi pria memberikan warna tersendiri. Meskipun berada di tengah para pemain muda, Laksmiari tetap mempertahankan identitasnya sebagai seorang wanita. Baginya, tugas ini bukan hanya sekadar pekerjaan, melainkan sebuah amanah untuk memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa. Ia merasa terhormat bisa menjadi bagian dari timnas, tanpa memandang batasan gender.

Peran Ganda: Ibu di Rumah dan di Lapangan

Laksmiari Saraswati yang akrab disapa Asti, mengakui bahwa pengalaman mendampingi Timnas U-17 memberikan dimensi baru dalam hidupnya. Ia merasa menjadi seorang ibu bagi para pemain muda, yang sebagian besar berusia sebaya dengan anak pertamanya. Hal ini memotivasinya untuk memberikan yang terbaik, baik di rumah maupun di lapangan.

Keputusan untuk mengikuti pemusatan latihan yang panjang tidak diambil secara gegabah. Laksmiari meyakini bahwa ini adalah kesempatan untuk memberikan manfaat dan menjalin kedekatan emosional dengan para pemain. Ia merasa bahwa pengalamannya ini justru mempererat hubungannya dengan keluarga di rumah, karena ia belajar untuk lebih memahami dan menghargai perannya sebagai seorang ibu dan seorang profesional.

Menghadapi Tantangan dan Diskriminasi

Sebagai seorang wanita di dunia olahraga yang didominasi pria, Laksmiari Saraswati tidak menampik bahwa ia pernah menghadapi tantangan dan diskriminasi. Ia pernah ditolak bergabung dengan sebuah tim karena alasan gender. Namun, pengalaman tersebut tidak membuatnya patah semangat. Sebaliknya, ia justru semakin termotivasi untuk membuktikan bahwa perempuan juga memiliki kompetensi dan nilai yang sama dengan laki-laki.

Laksmiari bersyukur karena mendapatkan dukungan penuh dari pelatih Timnas U-17, yang menghargai kompetensinya tanpa memandang gendernya. Ia merasa diperlakukan setara dengan anggota tim lainnya dan diberi kesempatan untuk berkontribusi secara maksimal.

Menjadi Sumber Kekuatan dan Keberanian

Dalam menjalankan tugasnya, Laksmiari tidak hanya fokus pada penyelesaian konflik pemain. Ia juga berusaha untuk menularkan keberanian agar mereka mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah mereka sendiri. Baginya, keberanian adalah kunci untuk mengatasi rasa takut dan mencapai potensi terbaik.

Laksmiari Saraswati menekankan pentingnya bagi perempuan untuk memiliki keberanian dan rasa percaya diri. Ia percaya bahwa perempuan memiliki nilai yang sama dengan laki-laki dan layak untuk dihargai atas kompetensi dan kontribusi mereka. Ia ingin menginspirasi perempuan lain untuk tidak merasa minder atau lemah hanya karena mereka perempuan. Sebaliknya, mereka harus berani menunjukkan potensi dan memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan orang lain.

Laksmiari Saraswati menjadi sosok penting dalam timnas U-17. Pelatih Nova Arianto menjulukinya sebagai ibu bagi para pemain, yang berperan memberikan rasa aman dan nyaman. Ia bertugas untuk membangun rasa percaya diri, kemampuan mengelola diri, dan rasa bangga terhadap negara Indonesia. Ia menjadi tempat yang aman bagi para pemain untuk berbagi cerita, keluh kesah, dan harapan mereka.