Wamenaker Geram Diabaikan Perusahaan Sanel Terkait Penahanan Ijazah Karyawan
PEKANBARU - Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan menunjukkan kekecewaannya atas sikap perusahaan Sanel Tour and Travel yang terkesan mengabaikan kehadirannya saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait dugaan penahanan ijazah milik mantan karyawan. Insiden ini terjadi pada Rabu, 23 April 2025, ketika Wamenaker mencoba menindaklanjuti laporan mengenai praktik penahanan ijazah yang diduga dilakukan oleh perusahaan tersebut terhadap 12 mantan karyawannya.
Alasan yang diajukan pihak perusahaan atas sikap tidak kooperatif mereka adalah karena Wamenaker tidak membawa surat tugas atau surat perintah resmi. Menanggapi hal ini, Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel, menegaskan bahwa sebagai pejabat tinggi negara, dirinya tidak memerlukan surat tugas untuk menjalankan fungsi pengawasan dan penegakan hukum. Menurutnya, surat tugas lebih relevan jika yang diturunkan adalah staf atau bawahan. "(Surat) perintah itu, kalau seandainya anak buah yang bergerak. Ini pimpinan yang bergerak langsung," ujarnya melalui sambungan telepon pada Minggu, 27 April 2025.
Noel juga menyampaikan komitmennya untuk kembali ke Pekanbaru dalam waktu dekat guna menyelesaikan persoalan ini. "Saya akan balik ke Riau. Ya, mudah-mudahan secepatnya," katanya.
Sebelumnya, pada tanggal 23 April 2025, Wamenaker Noel bersama dengan sejumlah pejabat dari Pemerintah Provinsi Riau dan anggota DPRD Pekanbaru telah mendatangi langsung kantor Sanel Tour and Travel. Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta perusahaan segera mengembalikan ijazah milik 12 mantan karyawan yang diduga ditahan sebagai jaminan.
Namun, upaya tersebut tidak berjalan mulus. Setibanya di lokasi, Wamenaker justru diabaikan oleh dua orang karyawan perusahaan yang tetap fokus pada pekerjaan mereka di depan komputer. Sikap ini memicu kekecewaan Noel. "Mas, saya wakil menteri," ucap Noel dengan nada meninggi kepada salah seorang karyawan.
Seorang pria yang mendampingi Noel kemudian mengingatkan karyawan tersebut untuk menghargai orang yang sedang berbicara. Namun, karyawan tersebut menjawab dengan santai sambil tetap menatap layar komputer. "Iya, sabar, makanya ditanya dulu," jawabnya.
Berdasarkan informasi terbaru yang diperoleh dari anggota DPRD Pekanbaru, Zulkardi, jumlah korban yang ijazahnya ditahan oleh perusahaan tersebut telah bertambah menjadi 50 orang. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan ini lebih kompleks dari yang diperkirakan dan membutuhkan penanganan serius dari pihak terkait.
Berikut ini poin-poin penting dari berita ini:
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan melakukan sidak ke perusahaan Sanel Tour and Travel terkait dugaan penahanan ijazah karyawan.
- Perusahaan Sanel Tour and Travel mengabaikan kedatangan Wamenaker dengan alasan tidak adanya surat tugas.
- Wamenaker menegaskan bahwa dirinya tidak memerlukan surat tugas karena ia adalah pimpinan yang turun langsung.
- Wamenaker berencana untuk kembali ke Pekanbaru untuk menyelesaikan masalah ini.
- Jumlah korban penahanan ijazah di perusahaan tersebut bertambah menjadi 50 orang.