Bandara Bali Utara Masuk Prioritas Nasional, Pemerintah Daerah Harapkan Keterlibatan Aktif

Pemerintah Kabupaten Buleleng menyambut baik masuknya proyek pembangunan Bandara Bali Utara ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, menyatakan dukungannya terhadap proyek strategis nasional tersebut, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 yang telah disahkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Sutjidra menekankan pentingnya pelibatan Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pembangunan bandara. Koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah dinilai krusial untuk memastikan proyek ini berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Buleleng. Salah satu aspek penting yang memerlukan koordinasi adalah penentuan lokasi bandara, yang harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti kondisi geografis, dampak lingkungan, dan kepentingan masyarakat setempat.

Akademisi Buleleng, I Putu Mardika, menyoroti perlunya kajian mendalam dari berbagai aspek sebelum pembangunan bandara dimulai. Aspek-aspek tersebut meliputi:

  • Ekonomi: Bandara diharapkan dapat meningkatkan investasi dan membuka lapangan kerja baru di berbagai sektor, seperti konstruksi, transportasi, perhotelan, dan perdagangan. Namun, perlu diantisipasi agar manfaat ekonomi ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, bukan hanya oleh para pemodal besar.
  • Pariwisata: Bandara berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali Utara, yang selama ini kurang populer dibandingkan Bali Selatan. Kawasan seperti Lovina, Air Sanih, Munduk, dan Tamblingan berpotensi mengalami lonjakan kunjungan. Namun, perlu diwaspadai potensi tekanan komersialisasi terhadap model pariwisata berbasis ekowisata dan budaya yang selama ini dikembangkan di Buleleng.
  • Budaya: Pembangunan bandara harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan agar tidak terjadi degradasi lingkungan dan homogenisasi budaya lokal akibat arus wisata massal yang berorientasi pada keuntungan jangka pendek.

Pembangunan bandara Bali Utara diharapkan dapat mengurangi ketimpangan ekonomi antar wilayah di Bali. Namun, keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait.