Semen Indonesia Group Sulap Lahan Bekas Tambang Jadi Ladang Serai Wangi Produktif
Upaya berkelanjutan dalam pengelolaan lahan pascatambang terus digenjot oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) bersama anak perusahaan dan entitas bisnisnya. Langkah ini diwujudkan melalui program reklamasi dan revegetasi yang bertujuan memulihkan ekosistem dan memberdayakan masyarakat sekitar.
Di Pabrik Narogong, Jawa Barat, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), anak usaha Semen Indonesia, telah mereklamasi 109,02 hektar lahan bekas penambangan batu gamping dan tanah liat hingga tahun 2024. Selain itu, lebih dari 120.000 batang pohon berbagai jenis telah ditanam di area tersebut.
Corporate Secretary Semen Indonesia, Vita Mahreyni, menegaskan komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan melalui program reklamasi dan revegetasi lahan pascatambang. Upaya ini merupakan wujud tanggung jawab perusahaan dalam memulihkan fungsi lingkungan dan menjaga keanekaragaman hayati.
Jenis pohon yang ditanam pun beragam, meliputi jati, trembesi, kayu putih, sengon, mahoni, merbau, dan jabon. Pemilihan jenis pohon ini disesuaikan dengan kondisi lahan dan potensi manfaatnya bagi lingkungan.
Salah satu inisiatif menarik adalah pemanfaatan lahan pascatambang untuk budidaya serai wangi. Berdasarkan riset yang dilakukan melalui soil mapping pada tahun 2018, serai wangi terbukti efektif ditanam di lahan pascatambang karena kemampuannya tumbuh di berbagai kondisi tanah dan perawatannya yang relatif mudah. Selain itu, serai wangi juga berperan dalam mencegah erosi tanah.
Proses produksi minyak atsiri serai wangi dilakukan dengan menggunakan fasilitas penyulingan tipe distilasi uap, dengan kapasitas mesin penyulingan mencapai 1,2 ton serai wangi. Saat ini, hasil panen serai wangi di lahan pascatambang Pabrik Narogong berkisar antara 3-5 kg per hektar.
Tidak hanya menghasilkan minyak atsiri, limbah serai wangi juga dimanfaatkan sebagai pakan sapi dalam program penggemukan sapi di kandang komunal. Hal ini menunjukkan pendekatan zero waste yang diterapkan dalam pengelolaan lahan pascatambang ini.
Pengelolaan lahan pascatambang dengan penanaman serai wangi di Pabrik Narogong melibatkan sedikitnya 34 petani dan masyarakat Ring 1 perusahaan. Mereka terbagi dalam beberapa kelompok kerja yang bertanggung jawab atas berbagai tahapan, mulai dari penanaman, pembibitan, penyulingan, hingga produksi.
Produk olahan minyak atsiri serai wangi dengan merek SIJEBI tidak hanya dipasarkan di pasar lokal Kabupaten Bogor, tetapi juga telah menjangkau pasar nasional melalui marketplace. Konsumen SIJEBI berasal dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Bandung, Jawa Timur, hingga Kalimantan. Bahkan, SIJEBI juga sering menerima kunjungan dari peneliti dan akademisi, termasuk perwakilan peneliti dari lembaga riset Biologi Tropika Asia Tenggara SEAMEO Biotrop asal Filipina.
Vita Mahreyni mengungkapkan bahwa kelompok PUSAKA berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 227 juta dari penjualan produk SIJEBI pada tahun 2024, meningkat 17 persen dari tahun 2023 yang sebesar Rp 193 juta. Pencapaian ini meningkat signifikan sebesar 490 persen dari baseline tahun 2021 yang sebesar Rp 38,41 juta. Hal ini membuktikan keberhasilan perusahaan dalam mengelola lahan pascatambang secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.