KIT Batang: Jaminan Pasokan Gas Kompetitif Pacu Investasi Industri
KIT Batang: Jaminan Pasokan Gas Kompetitif Pacu Investasi Industri
Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem investasi yang berdaya saing global, ditandai dengan jaminan pasokan gas bumi dengan harga kompetitif bagi para investor. Langkah ini sejalan dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 76.K/MG.01/MEM.M/2025, yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri strategis di Indonesia. Ketersediaan energi yang terjangkau dan andal menjadi faktor penentu daya saing industri, khususnya bagi industri padat energi yang berorientasi ekspor.
Sebagai bukti nyata komitmen tersebut, dua perusahaan penghuni KITB telah merasakan manfaatnya. PT KCC Glass Indonesia, produsen kaca terbesar di Asia Tenggara asal Korea Selatan yang beroperasi di lahan seluas 46 hektar, telah mendapatkan alokasi gas bumi sebesar 8.000 BBTUD dengan harga kompetitif US$ 6 per MMBTU. Sementara itu, PT Rumah Keramik Indonesia, perusahaan yang fokus pada produksi bahan baku keramik berkualitas tinggi, menerima alokasi 1.350 BBTUD dengan harga US$ 7 per MMBTU. Harga yang kompetitif ini diharapkan mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan profitabilitas kedua perusahaan tersebut, sekaligus menjadi daya tarik bagi investor lainnya.
Direktur Utama KIT Batang, Ngurah Wirawan, menekankan pentingnya infrastruktur energi yang efisien dalam menarik investasi dan mempercepat transformasi bisnis di kawasan tersebut. Ia menyatakan bahwa KITB berperan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, mendukung industri berteknologi tinggi dan berorientasi ekspor. Penyediaan gas bumi dengan harga kompetitif merupakan wujud nyata dukungan pemerintah dalam mendorong investasi dan memperkuat daya saing industri nasional. Hal ini sejalan dengan visi KITB dalam mempercepat pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN), menghubungkan ekonomi domestik dengan pasar global, dan memperkokoh ketahanan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, Ngurah menjelaskan bahwa KIT Batang, sebagai bagian dari Holding Danareksa, berkomitmen terhadap pembangunan ekonomi kerakyatan melalui program Asta Cita. Hal ini tercermin dalam upaya menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara melalui industrialisasi berbasis energi yang efisien. Dengan dukungan kebijakan yang kondusif, infrastruktur berkualitas, dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, KIT Batang optimis akan terus menjadi destinasi investasi industri unggulan di Indonesia. Keberhasilan KIT Batang dalam menyediakan pasokan gas bumi yang kompetitif diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi asing dan domestik, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Berikut rincian alokasi gas bumi untuk tenant KIT Batang:
- PT KCC Glass Indonesia: 8.000 BBTUD, US$ 6 per MMBTU
- PT Rumah Keramik Indonesia: 1.350 BBTUD, US$ 7 per MMBTU
Keberadaan KIT Batang sebagai kawasan industri terpadu yang didukung oleh infrastruktur energi yang handal dan harga gas yang kompetitif menjadi faktor kunci dalam menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.