Operasi Besar-besaran Polri: Tiga Jenderal Pimpin Pencarian Iptu Tomi Marbun di Hutan Papua Barat

Operasi Pencarian Intensif Iptu Tomi Marbun Dipimpin Tiga Jenderal di Hutan Papua Barat

Tim gabungan dari berbagai satuan elite Polri, dipimpin oleh tiga jenderal, tengah menjalankan operasi pencarian intensif terhadap Iptu Tomi Samuel Marbun, mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, yang dilaporkan hilang di hutan belantara Papua Barat. Operasi dengan sandi "Alfa Bravo Moskona 2025" ini, menunjukkan komitmen tinggi Polri untuk menemukan anggotanya.

Irjen Pol Johnny Eddizon Isir, Kapolda Papua Barat, memimpin langsung operasi di lapangan, didampingi oleh Danpas Pelopor Korps Brimob Polri Brigjen Pol Gatot Mangkurat Putra Perkasa dan Karobinops Stamaops Polri Brigjen Pol Auliansyah Lubis. Kehadiran para jenderal ini menjadi simbol keseriusan dan dukungan penuh dari pimpinan Polri dalam upaya pencarian.

Operasi dimulai sejak 20 April 2025, dengan target awal berakhir pada 3 Mei 2025. Kapolda Papua Barat bahkan memimpin langsung perjalanan darat dari Poskotis Meyado menuju Pos Aju Mayerga, menembus medan berat yang licin, curam, dan penuh risiko. Perjalanan dilanjutkan ke Pos Aju Cempedak, menempuh waktu lebih dari sembilan jam berjalan kaki melewati hutan lebat dan rawa-rawa.

Pada 25 April 2025, tim gabungan yang terdiri dari 145 personel dari Tim SAR Korbrimob Polri, Satbrimob Polda Papua Barat, dan Inafis, berhasil mencapai titik lokasi yang diduga menjadi tempat hanyutnya Iptu Tomi. Lokasi tersebut berada di Zona Merah, wilayah yang dikenal rawan aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Tantangan Berat di Medan Ekstrem dan Ancaman KKB

Operasi pencarian ini dihadapkan pada berbagai tantangan berat. Medan yang ekstrem, cuaca yang tidak menentu, ancaman hewan buas seperti buaya, serta potensi serangan dari KKB menjadi rintangan yang harus dihadapi tim pencari.

Bahkan, pada Minggu pagi, kamp yang dihuni oleh Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, yang turut serta dalam operasi pencarian, ditembaki dari arah seberang sungai oleh KKB. Kontak tembak sempat terjadi selama sekitar 10 menit.

Brigjen Pol Gatot Mangkurat Putra Perkasa Jomantara menegaskan bahwa medan berat, cuaca ekstrem, dan ancaman nyata dari KKB tidak akan melunturkan dedikasi tim. Solidaritas dan profesionalisme Polri akan terus dijunjung tinggi dalam menjalankan tugas, bahkan di medan yang paling berat sekalipun.

Upaya Investigasi dan Dukungan Keluarga

Selain melakukan pencarian di lapangan, tim juga melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan rekonstruksi untuk memperjelas kronologi kejadian. Dua personel Divhumas Polri turut bergabung untuk memperkuat upaya investigasi.

Sebelumnya, keluarga Iptu Tomi Samuel Marbun telah mengadu ke Komisi III DPR RI terkait hilangnya korban. Aduan tersebut ditindaklanjuti dengan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang melibatkan Komisi III, Polda Papua Barat, dan keluarga Iptu Tomi. Hasil RDPU menyimpulkan pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF) dan pencarian tahap III. Polda Papua Barat sebelumnya telah melakukan pencarian tahap pertama dan kedua, namun belum membuahkan hasil.

Operasi Alfa Bravo Moskona 2025 menjadi bukti nyata keteguhan, loyalitas, dan semangat pantang menyerah Polri dalam menjalankan tugas dan melindungi sesama anggota, meskipun harus menghadapi rintangan yang luar biasa berat.