Komnas HAM Papua Terjebak Baku Tembak dengan KKB Saat Upaya Pencarian Polisi yang Hilang

Aksi pencarian terhadap seorang perwira polisi yang hilang di Papua Barat berubah menjadi insiden menegangkan. Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Papua, Frits Ramandey, beserta rombongan yang terdiri dari anggota kepolisian, mengalami serangan tembakan dari kelompok bersenjata yang diduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Insiden tersebut terjadi pada Minggu pagi, sekitar pukul 07.10 WIT, di sekitar Sungai Rawara, Distrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni. Saat itu, Frits Ramandey dan timnya sedang berada di lokasi dalam rangka menjalankan misi pencarian terhadap Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bintuni, Iptu Tomi Marbun, yang dilaporkan hilang sejak Desember 2024 lalu.

Menurut keterangan yang diperoleh, sebelum kejadian, Frits Ramandey bersama empat anggota polisi menuju Sungai Rawara untuk membersihkan diri dan bersiap untuk ibadah pagi di tempat perkemahan. Usai beraktivitas di sungai dan sempat mengabadikan momen dengan kamera, tiba-tiba rentetan tembakan datang dari seberang sungai.

"Setelah saya mengambil gambar, tepatnya jam 07.10 WIT, lalu dari seberang sungai kami ditembak," ujar Frits Ramandey.

Serangan mendadak tersebut memicu reaksi cepat dari rombongan. Mereka langsung mencari perlindungan dan berusaha menyelamatkan diri. Anggota Brigade Mobil (Brimob) yang berada di sekitar lokasi segera memberikan tembakan balasan untuk melindungi Frits Ramandey dan anggota polisi lainnya.

Frits Ramandey kemudian kembali ke perkemahan untuk mengamankan diri. Di lokasi tersebut juga terdapat Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Barat, Irjen Pol Jhony Isir.

Iptu Tomi Marbun sendiri dilaporkan hilang saat berupaya menyeberangi Sungai Rawara pada 18 Desember 2024. Saat itu, ia tengah terlibat dalam operasi penangkapan terhadap anggota KKB. Upaya pencarian terhadap Iptu Tomi Marbun terus dilakukan dengan melibatkan ratusan personel dari berbagai satuan, termasuk SAR Brimob, Pengamanan Brimob, dan Polres Teluk Bintuni. Operasi ini dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Jhony Isir.

Upaya Pencarian Intensif yang Berubah Menjadi Konflik Bersenjata

Kejadian ini menyoroti betapa kompleks dan berbahayanya situasi di wilayah Papua Barat, di mana kelompok-kelompok bersenjata seringkali menjadi ancaman bagi aparat keamanan dan masyarakat sipil. Terlibatnya Ketua Komnas HAM Papua dalam upaya pencarian ini menunjukkan komitmen lembaga tersebut dalam penegakan hak asasi manusia, bahkan di tengah situasi yang penuh risiko.

Upaya pencarian Iptu Tomi Marbun menjadi prioritas utama bagi kepolisian dan tim SAR. Mereka terus berupaya menemukan keberadaan perwira polisi tersebut, meskipun dihadapkan pada berbagai kendala, termasuk kondisi geografis yang sulit dan ancaman dari kelompok bersenjata.

Insiden penembakan terhadap rombongan Komnas HAM ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan perlindungan diri bagi siapa pun yang bertugas di wilayah rawan konflik. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang kembali dan upaya pencarian Iptu Tomi Marbun dapat segera membuahkan hasil.