Lebaran Betawi di Monas Dikecewakan Warga: Parkir Liar Mahal dan Makanan Gratis Ludes
Sejumlah warga Jakarta mengungkapkan kekecewaan mereka setelah menghadiri perayaan Lebaran Betawi 2025 yang diadakan di Monumen Nasional (Monas) pada hari Minggu (27/4/2025). Acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ini bertujuan untuk menyambut ulang tahun ke-500 Jakarta pada 22 Juni 2027, mengusung tema "Menyongsong Lima Abad Jakarta dengan Semangat Mempererat Kearifan Lokal Masyarakat Betawi".
Lebaran Betawi seharusnya menjadi pesta rakyat dengan berbagai hiburan seperti pameran sejarah, pertunjukan budaya, dan yang paling dinanti, makanan gratis. Namun, kenyataannya, banyak pengunjung justru merasa dirugikan akibat praktik parkir liar dengan tarif yang tidak wajar dan persediaan makanan gratis yang cepat habis.
Tarif Parkir Liar Menguras Kantong
Beberapa pengunjung mengeluhkan tarif parkir liar yang mencekik di sekitar kawasan Monas. Seorang warga bernama Putri (26) mengaku terkejut ketika dimintai Rp 15.000 untuk parkir sepeda motornya di dekat Patung Kuda, salah satu pintu masuk Monas. Lebih parahnya, pembayaran harus dilakukan di awal, sebelum kendaraan diparkir. Putri menawar harga parkir menjadi Rp 10.000 per motor. Ia merasa harga itu mahal dengan fasilitas minim dan tanpa jaminan keamanan. Warga lainnya merasa terpaksa membayar mahal karena takut berjalan jauh jika parkir di tempat yang lebih resmi.
Putri berharap Pemprov DKI Jakarta menyediakan kantong parkir tambahan yang memadai dan dekat dengan lokasi acara, sehingga warga tidak perlu parkir jauh dan terhindar dari parkir liar. Ia juga mengusulkan agar Dinas Perhubungan (Dishub) menempatkan petugas di seluruh area parkir Monas untuk menertibkan tarif dan menjaga keamanan kendaraan. Putri khawatir keramaian acara dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Saat ini, lokasi parkir resmi yang tersedia bagi pengunjung Monas antara lain IRTI di sisi barat daya Monas, parkir selatan Gambir, dan Lapangan Banteng.
Harapan Palsu Makanan Gratis
Kekecewaan lain datang dari warga yang berharap bisa menikmati makanan gratis khas Betawi. Wati (43), seorang warga Cibinong, Bogor, sengaja datang jauh-jauh ke Monas karena tergiur informasi tentang makanan gratis. Namun, sesampainya di lokasi, ia tidak menemukan satu pun stan makanan gratis. Ia merasa informasi yang disampaikan di televisi tidak sesuai dengan kenyataan.
Prapti (47), warga Klender, Jakarta Timur, juga mengalami hal serupa. Ia sudah mencari-cari makanan gratis, namun tidak menemukannya. Farida (60), warga Petukangan, Jakarta Selatan, bahkan sudah berkeliling Monas demi mendapatkan es selendang mayang gratis, minuman legendaris Betawi yang sudah jarang ditemui. Sayangnya, ia juga harus gigit jari karena minuman tersebut tidak tersedia.
Farida akhirnya memutuskan untuk membeli makanan sendiri di depan gerbang Monas dan makan bersama teman-temannya di taman. Ia berharap Pemprov DKI Jakarta bisa menyediakan lebih banyak makanan gratis di acara Lebaran Betawi mendatang, agar warga yang datang dari jauh bisa merasakan makanan khas Betawi dan menikmati suasana Lebaran Betawi di Monas.