Kisah Inspiratif: Wanita 67 Tahun di China Lahirkan Anak Ketiga Setelah Sempat Alami Stroke
Di sebuah desa terpencil di China, kisah mengharukan sekaligus mencengangkan datang dari pasangan lansia, Tian Xinju dan Huang Weiping. Tian Xinju, seorang wanita berusia 67 tahun, melahirkan anak ketiganya, sebuah peristiwa yang dianggap sebagai keajaiban oleh banyak orang.
Kisah ini bermula ketika Tian Xinju, pada usia 66 tahun, mengalami stroke. Sebagai bagian dari perawatan medis jangka panjang untuk meningkatkan sirkulasi darahnya, sebuah kejadian tak terduga terjadi: siklus menstruasinya kembali normal. Setahun kemudian, kejutan lebih besar datang ketika Tian Xinju mengetahui dirinya hamil.
Pasangan lansia ini sebelumnya telah dikaruniai dua orang anak, seorang putri dan seorang putra. Namun, takdir berkata lain, putra mereka meninggal dunia akibat kecanduan alkohol. Kehilangan yang mendalam ini mendorong Tian Xinju dan Huang Weiping untuk melanjutkan kehamilan yang tak terduga ini, dengan harapan dapat mengisi kekosongan yang ditinggalkan putra mereka.
Keputusan ini tidak tanpa tantangan. Putri sulung mereka, khawatir dengan kesehatan orang tua mereka, sangat menentang keputusan tersebut, bahkan sampai memutuskan hubungan dengan ayahnya. Namun, Huang Weiping tetap teguh pada pendiriannya. Ia merasa bertanggung jawab untuk memberikan kehidupan yang layak bagi anak yang dikandung istrinya.
Bayi perempuan itu kemudian diberi nama Tianci, yang berarti 'karunia dari Tuhan'. Nama ini mencerminkan keyakinan Huang Weiping bahwa kelahiran anak ini adalah anugerah yang tak ternilai harganya. Ia berjanji untuk menjadi ayah yang baik dan hadir dalam setiap langkah kehidupan Tianci.
Untuk mendukung kehidupan keluarga mereka, pasangan ini mengandalkan uang pensiun bulanan sebesar 10 ribu yuan atau sekitar 23 juta rupiah. Huang Weiping juga menjaga kesehatannya dengan berolahraga setiap hari dan tidur lebih awal. Sementara itu, Tian Xinju merasa lebih muda secara fisik dan mental setelah melahirkan.
Kisah keluarga ini menarik perhatian publik setelah mereka mulai mendokumentasikan perjalanan mereka mengasuh Tianci di media sosial. Melalui streaming langsung, mereka berbagi pengalaman dan tantangan yang dihadapi sebagai orang tua lansia, serta mendapatkan penghasilan tambahan.
Namun, perjalanan mereka tidak selalu mulus. Tian Xinju sempat mengalami cedera kaki yang membuatnya harus berbaring di tempat tidur. Hal ini menuntut Huang Weiping untuk mengambil alih sebagian besar tugas rumah tangga, termasuk memasak dan merawat Tianci.
Di bawah bimbingan Huang Weiping, Tianci tumbuh menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab. Ia telah belajar memasak dan membersihkan rumah, serta diajarkan untuk menjalani hidup dengan baik dan menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain.
Kisah Tian Xinju dan Huang Weiping adalah bukti bahwa cinta dan harapan dapat hadir di usia berapa pun. Meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan, mereka tetap bersemangat untuk menjalani hidup dan memberikan yang terbaik bagi putri kecil mereka, Tianci.