Komnas HAM Papua Terlibat Baku Tembak dengan KKB Saat Mencari Iptu Tomi Marbun yang Hilang

Tim pencarian Kasat Reskrim Polres Bintuni, Iptu Tomi Marbun, yang hilang di Sungai Rawara, Teluk Bintuni, Papua Barat, mendapat gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Papua, Frits Ramandey, yang turut serta dalam pencarian, bahkan sempat terjebak dalam baku tembak dengan KKB.

Insiden terjadi pada hari Minggu, ketika Frits Ramandey dan rombongannya sedang berada di dekat lokasi hilangnya Iptu Tomi Marbun. Mereka menginap di sebuah kamp tak jauh dari Sungai Rawara, tempat Iptu Tomi diduga tenggelam pada 18 Desember 2024. Sekitar pukul 07.10 WIT, saat Frits bersama empat anggota kepolisian hendak menuju sungai, mereka tiba-tiba diserang tembakan oleh KKB dari seberang sungai.

"Puji Tuhan kami selamat dari penembakan tersebut," ujar Frits, menjelaskan bahwa tim pengamanan Brimob yang berada di dekat lokasi segera membalas tembakan. Aksi balasan ini memungkinkan Frits dan rekan-rekannya untuk melarikan diri dan menyelamatkan diri dari serangan KKB. Setelah kejadian, mereka dievakuasi oleh tim Brimob ke Distrik Moskona untuk alasan keamanan.

Frits Ramandey telah berada di Teluk Bintuni sejak Senin, 21 April 2025, dan melanjutkan perjalanan ke Distrik Moskona dan Mayerga. Ia dan timnya kemudian berjalan kaki selama sehari untuk mencapai lokasi kejadian, tempat Iptu Tomi Marbun diduga mengalami kecelakaan dan menghilang. Mereka berada di lokasi tersebut sejak Selasa, 22 April 2025, untuk melakukan pencarian dan rekonstruksi.

Iptu Tomi Marbun dilaporkan hilang saat menyeberangi Sungai Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Saat itu, dia sedang dalam operasi penangkapan KKB di wilayah tersebut. Operasi pencarian saat ini dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Jhony Isir, dengan melibatkan ratusan personel dari SAR Brimob, Pengamanan Brimob, dan Polres Teluk Bintuni.

Keterlibatan Komnas HAM Papua dalam pencarian ini adalah untuk membantu melakukan pencarian dan mencoba merekonstruksi kejadian hilangnya Iptu Tomi Marbun, yang sudah berlangsung selama empat bulan.