Pemerintah Jamin Ketersediaan Pangan Jelang Lebaran, Fokus Kendalikan Harga Cabai Rawit dan Minyakita
Pemerintah Jamin Ketersediaan Pangan Jelang Lebaran, Fokus Kendalikan Harga Cabai Rawit dan Minyakita
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, pemerintah memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan nasional. Meskipun secara umum harga pangan relatif stabil, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan fokus utama pengawasan tertuju pada dua komoditas: cabai rawit merah dan minyak goreng Minyakita. Hal ini disampaikan Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, pada Jumat (7/3/2025). Kenaikan harga kedua komoditas ini menjadi perhatian khusus pemerintah guna memastikan perayaan Idul Fitri dapat berjalan lancar dan masyarakat dapat merayakannya dengan nyaman.
Harga cabai rawit merah di tingkat produsen tercatat mencapai Rp 73.774 per kilogram, sementara di tingkat konsumen mencapai Rp 94.193 per kilogram. Sementara itu, harga Minyakita berada di angka Rp 17.678 per liter. Kenaikan harga cabai rawit merah, menurut Arief, disebabkan oleh faktor cuaca, khususnya curah hujan tinggi yang mengganggu proses pembungaan tanaman. Namun, Bapanas memastikan stok cabai rawit merah masih mencukupi, dan upaya pemerintah saat ini difokuskan pada pemerataan distribusi ke seluruh wilayah Indonesia.
Strategi Pemerintah Menjaga Stabilitas Harga dan Ketersediaan Pangan
Untuk mengatasi disparitas harga dan memastikan aksesibilitas pangan bagi masyarakat, pemerintah telah menerapkan sejumlah strategi. Salah satu upaya yang dijalankan adalah intensifikasi Operasi Pasar Pangan di 4.588 titik di seluruh Indonesia. Operasi pasar ini melibatkan kerja sama dengan kantor pos untuk memperluas jangkauan distribusi. Data penjualan melalui operasi pasar hingga saat ini menunjukkan:
- Beras medium: 60.906 kg
- Minyakita: 76.096 liter
- Gula konsumsi: 137.428 kg
- Bawang putih: 1.079 kg
- Daging kerbau beku: 5.101 kg
- Telur ayam ras: 5.213 kg
- Daging ayam ras: 2.994 kg
- Bawang merah: 457,5 kg
- Cabai rawit merah: 27,5 kg
Selain operasi pasar, pemerintah juga mendorong perluasan akses pangan melalui program Kios Pangan dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai daerah. Upaya lain yang dilakukan antara lain adalah pemantauan stok dan kebutuhan pangan di setiap daerah, fasilitasi distribusi pangan (FDP), serta mendorong subsidi harga pangan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pengawasan harga pangan di tingkat pasar juga diperketat untuk mencegah praktik-praktik yang dapat memicu inflasi.
Panen Raya dan Imbauan Kepada Masyarakat
Berlangsungnya panen raya padi pada Maret-April 2025 di berbagai daerah diperkirakan akan memperkuat ketahanan pangan nasional. Proyeksi produksi beras nasional pada periode Januari-April 2025 menunjukkan surplus 3,59 juta ton, angka yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah optimis hal ini akan berkontribusi pada stabilisasi harga beras dan komoditas pangan lainnya.
Terakhir, Bapanas mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan panic buying. Ketersediaan pangan cukup, dan pemerintah berkomitmen untuk memastikan seluruh masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan nyaman dan tanpa kekhawatiran akan harga pangan yang tinggi. Pemerintah akan terus mengawasi distribusi dan ketersediaan pangan hingga hari raya tiba.