Waspadai! Enam Kelompok Ini Paling Rentan Terhadap Kanker Serviks

Di Indonesia, kanker serviks menjadi ancaman serius bagi kesehatan wanita. Setiap tahunnya, diperkirakan terdapat 36 ribu kasus baru, dengan lebih dari separuhnya berujung pada kematian akibat diagnosis yang terlambat. Ironisnya, sekitar 70% kasus baru terdeteksi pada stadium lanjut, menurunkan drastis peluang kesembuhan pasien.

Lantas, siapa saja yang paling berisiko terkena kanker serviks? Beberapa faktor risiko berikut perlu diwaspadai:

  • Infeksi Human Papillomavirus (HPV): HPV adalah penyebab utama kanker serviks. Virus ini terdiri dari lebih dari 150 jenis, beberapa di antaranya menyebabkan pertumbuhan abnormal yang dikenal sebagai kutil. HPV dapat menginfeksi sel-sel di permukaan kulit serta lapisan organ intim, anus, mulut, dan tenggorokan. Penularannya terjadi melalui kontak kulit ke kulit, termasuk aktivitas seksual.

    Jenis HPV tertentu dikategorikan sebagai tipe risiko rendah dan menyebabkan kutil di area genital. Sementara itu, tipe risiko tinggi sangat terkait dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks, vulva, vagina, penis, anus, mulut, dan tenggorokan.

  • Riwayat Seksual: Faktor-faktor yang berkaitan dengan riwayat seksual seseorang dapat meningkatkan risiko kanker serviks, terutama karena potensi paparan HPV yang lebih tinggi. Faktor-faktor tersebut meliputi:

    • Aktivitas seksual di usia dini (di bawah 18 tahun).
    • Berganti-ganti pasangan seksual.
    • Memiliki pasangan seksual yang berisiko tinggi (terinfeksi HPV atau memiliki banyak pasangan).
  • Kebiasaan Merokok: Merokok tidak hanya berbahaya bagi paru-paru, tetapi juga meningkatkan risiko kanker serviks. Bahan kimia berbahaya dalam rokok diserap melalui paru-paru dan dibawa oleh aliran darah ke seluruh tubuh. Wanita perokok memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena kanker serviks dibandingkan bukan perokok. Zat-zat dalam rokok dapat merusak DNA sel serviks dan melemahkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi HPV.

  • Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Kondisi seperti infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi HPV dan perkembangan kanker serviks. Sistem kekebalan tubuh berperan penting dalam menghancurkan sel kanker dan memperlambat pertumbuhannya. Pada wanita dengan HIV, prakanker serviks dapat berkembang menjadi kanker invasif lebih cepat.

  • Infeksi Klamidia: Klamidia adalah infeksi bakteri umum yang dapat menyerang sistem reproduksi dan menular melalui hubungan seksual. Seringkali, wanita yang terinfeksi klamidia tidak menunjukkan gejala, kecuali jika menjalani pemeriksaan panggul. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi klamidia dapat meningkatkan risiko kanker serviks karena bakteri ini dapat membantu HPV tumbuh dan bertahan hidup di serviks.

  • Pola Makan Rendah Buah dan Sayuran: Kekurangan asupan buah dan sayuran juga dapat meningkatkan risiko kanker serviks pada wanita. Pola makan sehat kaya akan nutrisi penting untuk menjaga kesehatan sel dan sistem kekebalan tubuh.

Mewaspadai faktor-faktor risiko ini dan melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan rutin dapat membantu mencegah kanker serviks dan meningkatkan peluang kesembuhan.