Sentuhan Kemanusiaan: Dedi Mulyadi Ulurkan Bantuan Bagi Korban Penertiban di Kali CBL Bekasi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjukkan kepedulian terhadap warga terdampak penertiban bangunan liar di sekitar Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL), Kabupaten Bekasi. Mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan bantuan finansial sebesar Rp 10 juta kepada masing-masing dari 30 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal. Inisiatif ini merupakan wujud kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank BJB melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Bank BJB Peduli.
Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang saat ini kesulitan mencari tempat tinggal baru. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk biaya sewa kontrakan selama satu tahun. Dedi Mulyadi secara langsung mengunjungi lokasi penertiban di sepanjang Kali CBL dan berdialog dengan warga. Pemerintah Kabupaten Bekasi sendiri memiliki rencana untuk membangun sebuah danau kecil di area tersebut, sebagai upaya pengendalian banjir dan penataan lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa pemberian bantuan ini didasari atas rasa kemanusiaan dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin, bukan sebagai bentuk kompensasi atas penertiban bangunan liar. Ia menyadari bahwa warga yang tinggal di bantaran sungai telah melanggar aturan dan menempati tanah negara. Namun, ia juga merasa terpanggil untuk membantu mereka yang saat ini kehilangan tempat tinggal.
"Saya membantu bukan karena bapak dibongkar, karena bapak tinggal di daerah bantaran sungai yang itu melanggar, dan itu tanah negara. Ini dibangun untuk kepentingan warga juga oleh Pemda Bekasi untuk menangani agar banjir tidak terlalu terjadi," ujar Dedi Mulyadi seperti dikutip dari kanal Youtube pribadinya.
Selain memberikan bantuan langsung, Dedi Mulyadi juga mengungkapkan komitmennya untuk memberikan solusi jangka panjang bagi warga terdampak. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang menjalin kerjasama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) untuk membangun rumah bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat proyek penataan sungai.
Inisiatif Dedi Mulyadi ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada penegakan aturan dan pembangunan infrastruktur, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan kemanusiaan. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi warga terdampak untuk memulai kehidupan yang lebih baik.
Dalam audiensi dengan perwakilan warga terdampak proyek pelebaran sungai di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk menjadi pemimpin yang membawa perubahan nyata bagi masyarakat.
"Saya tidak ingin menjadi pemimpin yang hanya populer, tapi harus mengarahkan masyarakat pada kehidupan yang lebih baik," ujar Dedi.