Antusiasme Tinggi, Pengunjung Rela Saksikan Tari Kecak TMII dari Area Terjauh

Animo masyarakat terhadap seni pertunjukan tradisional Indonesia, khususnya Tari Kecak, masih sangat tinggi. Hal ini terlihat dari antusiasme pengunjung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang rela menyaksikan pertunjukan tersebut dari area terjauh, bahkan hanya bisa mendengar suara musik dan narasi dari kejauhan.

Fenomena ini dialami oleh Dhea (22), seorang pengunjung yang datang dari Jakarta. Meskipun tiba di TMII sebelum pertunjukan dimulai, ia tidak kebagian tempat duduk di tribun Panggung Budaya Amphitheater. Alhasil, Dhea memilih untuk duduk di depan Danau Archipelago, area yang terletak di belakang panggung. Dari sana, ia hanya bisa menikmati pertunjukan secara visual seadanya dan mengandalkan pendengaran untuk mengikuti jalannya cerita.

"Tadi di tribun sudah penuh banget, jadi enggak kelihatan pertunjukannya. Mendingan jalan ke arah danau," ujar Dhea, mengungkapkan alasannya memilih lokasi alternatif tersebut. Meski demikian, pengalaman ini tidak membuatnya kecewa. Ia bahkan berencana untuk kembali menonton Tari Kecak di TMII di lain waktu, dengan persiapan yang lebih matang.

Pengalaman serupa juga dialami oleh Agnes (22), seorang pengunjung asal Bogor yang datang khusus untuk menyaksikan Tari Kecak. Setelah menempuh perjalanan menggunakan KRL dan LRT, Agnes tiba di TMII sebelum pukul 17.00 WIB. Sayangnya, ia juga tidak mendapatkan tempat duduk di tribun dan terpaksa menonton sambil berdiri di bagian belakang tribun.

"Cuma dapat foto-foto sedikit," kata Agnes, menggambarkan keterbatasannya dalam menikmati pertunjukan. Namun, ia tetap merasa senang dapat menyaksikan Tari Kecak di TMII, tanpa harus pergi jauh ke Bali. Agnes juga berencana untuk kembali datang dan menonton pertunjukan air mancur menari di danau.

Antusiasme pengunjung yang tinggi ini juga terlihat dari padatnya area belakang tribun dan sepanjang jalur pejalan kaki di depan Danau Archipelago. Humas TMII, Mayang, menjelaskan bahwa tribun panggung Tari Kecak sudah penuh sejak satu jam sebelum pertunjukan dimulai.

Bahkan setelah pertunjukan Tari Kecak selesai, pengunjung tetap memadati area panggung budaya untuk menikmati pertunjukan selanjutnya, yaitu Wayang Orang Bharata.

Fenomena ini menunjukkan bahwa Tari Kecak dan seni pertunjukan tradisional lainnya masih memiliki daya tarik yang kuat bagi masyarakat. Ketersediaan ruang pertunjukan yang memadai menjadi tantangan tersendiri agar seluruh pengunjung dapat menikmati pertunjukan dengan nyaman dan maksimal. Selain itu, promosi yang efektif melalui media sosial juga terbukti mampu menarik minat masyarakat untuk menyaksikan pertunjukan seni tradisional.