Perjuangan dan Duka: Wisudawan Terbaik UGM Raih Gelar Magister di Tengah Kabar Duka

Di balik gemerlap toga dan senyum kebanggaan, tersimpan kisah haru seorang wisudawan terbaik Universitas Gadjah Mada (UGM), Rizki Oktavianto. Ia berhasil meraih gelar magister dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurna, 3,97, dan menyelesaikan studi S2 Sains dan Akuntansi dalam waktu singkat, 1 tahun 5 bulan 8 hari.

Namun, kebahagiaan itu ternodai duka mendalam. Sepekan sebelum hari wisuda, ibunda tercinta, sosok yang selama ini menjadi penyemangat utama dalam hidupnya, berpulang ke pangkuan Ilahi. Kehilangan ini menjadi pukulan berat bagi Rizki, yang telah kehilangan ayahnya sejak 20 tahun silam. Sebagai anak tunggal, Rizki kini harus menapaki jalan hidup seorang diri, dengan kenangan akan kasih sayang kedua orang tuanya sebagai bekal.

Rizki mengenang ibunya sebagai sosok yang tak pernah lelah memberikan dukungan dan doa. Semangat belajar dan motivasi untuk meraih pendidikan setinggi mungkin selalu ditanamkan oleh sang ibu. Bahkan, ibunya telah merencanakan untuk hadir di acara wisuda dan bertemu dengan dosen pembimbing Rizki untuk menyampaikan ucapan terima kasih. Namun, takdir berkata lain, dan Rizki hanya bisa mengenang kebaikan hati dan pengorbanan ibunya.

Meskipun diliputi kesedihan, Rizki tidak ingin larut dalam keterpurukan. Ia menyadari bahwa gelar magister yang diraihnya kini menjadi amanah yang harus diemban dengan sebaik-baiknya. Rizki bertekad untuk terus melangkah maju, mengamalkan ilmu yang diperoleh, dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Ia ingin membuktikan kepada kedua orang tuanya, meski telah tiada, bahwa ia mampu menjadi sosok yang inspiratif bagi orang lain.

Rizki meyakini bahwa kesuksesan sejati adalah ketika seseorang dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar, meskipun melalui langkah-langkah kecil. Dengan semangat pantang menyerah dan motivasi dari orang-orang tersayang, Rizki siap menghadapi tantangan di masa depan dan mengukir prestasi yang membanggakan. Baginya, pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu kesempatan dan memberikan dampak positif bagi dunia.

Pencapaian Akademik

  • Meraih IPK 3,97 sebagai wisudawan terbaik.
  • Menyelesaikan S2 dalam 1 tahun 5 bulan 8 hari.

Dukungan Keluarga

  • Ibu menjadi penyemangat utama selama kuliah.
  • Ayah telah meninggal dunia 20 tahun lalu.

Harapan Masa Depan

  • Mengamalkan ilmu untuk masyarakat.
  • Menjadi sosok yang inspiratif.