Membersihkan busi merupakan bagian dari perawatan kendaraan yang umum dilakukan, baik pada sepeda motor maupun mobil. Busi berperan vital dalam sistem pembakaran, sehingga menjaga kondisinya tetap prima sangatlah penting untuk performa mesin yang optimal. Namun, masih banyak pemilik kendaraan yang melakukan kesalahan dalam proses pembersihan busi, yang justru dapat berakibat buruk.

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah menggunakan amplas atau sikat kawat untuk menghilangkan kerak karbon atau kotoran yang menempel pada elektroda busi. Tindakan ini sangat tidak dianjurkan karena dapat merusak elektroda dan mengubah kerenggangan busi. Seperti yang diungkapkan oleh Diko Oktaviano dari PT Niterra Mobility, produsen busi NGK, membersihkan busi dengan amplas atau sikat kawat berpotensi merusak elektroda dan mempengaruhi kinerja busi secara keseluruhan.

Kerusakan pada elektroda atau perubahan kerenggangan busi dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti misfiring atau kegagalan pembakaran. Percikan api yang dihasilkan busi menjadi tidak fokus dan tidak optimal, sehingga pembakaran menjadi tidak sempurna. Akibatnya, performa mesin menurun, tarikan menjadi berat, dan konsumsi bahan bakar meningkat.

Daripada menggunakan amplas atau sikat kawat, Diko menyarankan untuk membersihkan busi menggunakan kain bersih atau sikat halus. Namun, jika kondisi busi sudah terlalu kotor dan sulit dibersihkan, sebaiknya segera menggantinya dengan busi yang baru. Hal ini untuk memastikan performa mesin tetap terjaga dan mencegah masalah yang lebih serius.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait perawatan busi:

• Hindari membersihkan busi dengan amplas atau sikat kawat.
• Gunakan kain bersih atau sikat halus untuk membersihkan busi.
• Jika busi sudah terlalu kotor, segera ganti dengan yang baru.
• Perhatikan kerenggangan busi sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
• Lakukan pemeriksaan busi secara berkala.

Dengan memahami cara membersihkan busi yang benar dan melakukan perawatan secara rutin, Anda dapat menjaga performa mesin kendaraan tetap optimal dan mencegah kerusakan yang lebih serius.