Terduga Pelaku Bom Mobil yang Tewaskan Jenderal Rusia Didakwa Atas Tindak Terorisme
Otoritas Rusia telah secara resmi mendakwa seorang pria bernama Ignat Kuzin atas tindakan terorisme terkait dengan ledakan bom mobil yang menewaskan seorang jenderal senior Rusia di pinggiran kota Moskow. Kuzin, seorang warga negara Rusia berusia 42 tahun yang sebelumnya pernah tinggal di Ukraina, dituduh bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Yaroslav Moskalik, Wakil Kepala Direktorat Operasional Utama Staf Umum Militer Rusia.
Komite Investigasi Rusia menyatakan bahwa Kuzin diduga menerima imbalan sebesar 18.000 dolar AS dari badan intelijen Ukraina untuk melaksanakan aksi pengeboman tersebut. Saat ini, pihak berwenang telah mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan resmi terhadap Kuzin. Jika terbukti bersalah atas dakwaan terorisme, Kuzin terancam hukuman penjara seumur hidup.
Sebelumnya, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengklaim telah menahan Kuzin dan merilis video interogasi yang memperlihatkan dirinya mengakui perbuatannya. Namun, keaslian pengakuan tersebut masih dipertanyakan dan belum dapat dipastikan apakah ia memberikan kesaksian di bawah tekanan. Ledakan bom mobil yang terjadi pada Jumat (25/4) pekan lalu ini telah memicu berbagai spekulasi dan tuduhan. Moskow secara terbuka menuding Kyiv berada di balik insiden tersebut. Meskipun Ukraina belum memberikan komentar resmi terkait ledakan tersebut, insiden ini memiliki kemiripan dengan serangan-serangan sebelumnya yang diduga dilakukan oleh Kyiv terhadap tokoh-tokoh militer dan pendukung utama invasi Rusia ke Ukraina.
Berikut adalah poin-poin penting terkait kasus ini:
- Tersangka: Ignat Kuzin, warga negara Rusia yang pernah tinggal di Ukraina.
- Korban: Yaroslav Moskalik, jenderal senior Rusia.
- Dakwaan: Tindakan terorisme.
- Motif: Diduga menerima bayaran dari dinas rahasia Ukraina.
- Hukuman: Terancam penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.
- Respons Ukraina: Belum memberikan komentar resmi.