KPK Sita Kendaraan Mewah Ridwan Kamil Terkait Kasus Korupsi Bank BJB: Mercedes-Benz Menyusul Royal Enfield
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengembangkan penyidikan kasus dugaan korupsi di Bank BJB yang menyeret sejumlah nama, termasuk mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Terbaru, KPK mengumumkan penyitaan sebuah mobil mewah bermerek Mercedes-Benz yang diduga terkait dengan kasus tersebut.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, mengungkapkan bahwa penyitaan mobil Mercedes-Benz ini merupakan bagian dari upaya penelusuran aset yang diduga berasal dari tindak pidana korupsi. "Informasi terakhir, kendaraan yang disita adalah Mercedes-Benz," ujarnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih, Jakarta. Lebih lanjut, Tessa menjelaskan bahwa mobil tersebut belum dapat dipindahkan ke Rumah Penyimpanan Benda Sitaan dan Rampasan (Rupbasan) karena masih berada di bengkel untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelumnya, KPK juga telah menyita sebuah sepeda motor Royal Enfield milik Ridwan Kamil. Sepeda motor tersebut kini telah diamankan di Rupbasan sebagai barang bukti dalam kasus korupsi pengadaan iklan di Bank BJB. Kasus ini sendiri telah menyeret lima orang tersangka, yang terdiri dari:
- Yuddy Renaldi (Direktur Utama Bank BJB)
- Widi Hartoto (Pejabat Pembuat Komitmen sekaligus Kepala Divisi Corsec BJB)
- Antedja Muliatama (Pengendali agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri)
- Ikin Asikin Dulmanan (Pengendali agensi BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspress)
- Sophan Jaya Kusuma (Pengendali Cipta Karya Sukses Bersama)
KPK memperkirakan kerugian negara akibat dugaan korupsi dalam pengadaan iklan di Bank BJB ini mencapai angka yang fantastis, yakni sekitar Rp 222 miliar. Penyidikan terus dilakukan untuk mengungkap aliran dana dan pihak-pihak lain yang mungkin terlibat dalam kasus ini. Penyitaan aset seperti mobil Mercedes-Benz dan motor Royal Enfield merupakan langkah penting dalam upaya pemulihan kerugian negara dan memberikan efek jera bagi para pelaku korupsi.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan tokoh publik dan nilai kerugian negara yang sangat besar. Masyarakat berharap KPK dapat menuntaskan kasus ini secara transparan dan akuntabel, serta membawa para pelaku ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.