May Day 2025: Buruh Tuntut Penghapusan Outsourcing dan Pengesahan RUU Perampasan Aset di Hadapan Presiden

Perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, akan menjadi panggung bagi aspirasi kaum buruh. Said Iqbal, Presiden Partai Buruh, mengungkapkan enam tuntutan utama yang akan disuarakan pada peringatan tersebut. Kehadiran Presiden Prabowo Subianto diharapkan menjadi momentum untuk menyampaikan langsung harapan dan dukungan dari mayoritas buruh di Indonesia.

Fokus utama para buruh adalah penghapusan sistem outsourcing. Mereka menilai sistem ini merugikan pekerja dan menciptakan ketidakpastian kerja. Selain itu, buruh juga menuntut upah yang layak, yang sesuai dengan standar kebutuhan hidup dan inflasi. Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) juga menjadi agenda penting, sebagai upaya untuk melindungi buruh dari pemecatan sepihak dan memastikan hak-hak mereka terpenuhi saat terjadi PHK.

Revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan juga menjadi perhatian serius. Buruh berharap RUU yang baru benar-benar berpihak pada kepentingan pekerja, bukan sekadar mengikuti tren omnibus law yang dianggap menguntungkan pengusaha. Perlindungan bagi Pekerja Rumah Tangga (PRT) juga menjadi tuntutan yang mendesak. Buruh mendesak pengesahan RUU PPRT untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan terhadap hak-hak PRT yang selama ini seringkali terabaikan.

Tuntutan terakhir, namun tak kalah penting, adalah pemberantasan korupsi dan pengesahan RUU Perampasan Aset. Buruh meyakini bahwa korupsi merugikan negara dan masyarakat, termasuk pekerja. Pengesahan RUU Perampasan Aset diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para koruptor dan mengembalikan aset negara yang telah dikorupsi.

Said Iqbal mengklaim bahwa 95 persen buruh yang tergabung dalam organisasinya mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto. Dukungan ini akan diwujudkan dalam perayaan May Day 2025, yang diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kesejahteraan buruh.

Perayaan May Day di Monas diperkirakan akan dihadiri oleh 200.000 buruh dari Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Acara akan berlangsung dari pukul 09.30 hingga 12.30 WIB.