Tragedi di Jembatan Teluk Kendari: Remaja Diduga Akhiri Hidup Usai Membeli Siomay

Kota Kendari digegerkan dengan dugaan aksi bunuh diri seorang remaja putri, RNF (18), warga Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga. Peristiwa tragis ini diperkirakan terjadi pada Minggu malam (27/4/2025) di Jembatan Teluk Kendari. Sebelum kejadian, korban sempat terlihat membeli siomay di sekitar lokasi.

Menurut keterangan Alfi (42), seorang pedagang siomay yang menjadi saksi mata, RNF datang mengendarai sepeda motor dan membeli dagangannya. Tak lama kemudian, Alfi mendengar teriakan warga yang panik karena melihat seseorang melompat ke laut. Setelah diperiksa, sepeda motor yang diduga milik RNF ditemukan terparkir di dekat jembatan. Kapolsek Kawasan Pelabuhan Kendari, Iptu Ld Hamsil Hamzah, membenarkan kejadian ini berdasarkan laporan saksi mata.

Alfi bersama warga segera menghubungi nelayan setempat untuk melakukan pencarian. Empat kapal nelayan dikerahkan untuk menyisir perairan di sekitar jembatan. Upaya pencarian awal ini belum membuahkan hasil.

Polisi juga menggali informasi dari pacar korban, MYA (21). MYA mengungkapkan bahwa RNF sempat mengirimkan pesan singkat melalui WhatsApp, satu jam sebelum kejadian. Pesan tersebut berisi foto Jembatan Teluk Kendari dengan kalimat yang mengindikasikan niat untuk mengakhiri hidup. "Sunyi saya lompat," demikian isi pesan yang dikirimkan RNF kepada MYA.

MYA berusaha membalas pesan tersebut dan menghubungi RNF melalui telepon, namun usahanya sia-sia. Nomor telepon RNF sudah tidak aktif. Karena khawatir, MYA bergegas menuju Jembatan Teluk Kendari dan menemukan sepeda motor korban terparkir di sana, namun RNF tidak ada di lokasi.

Kepala Basarnas Kendari, Amiruddin A.S., menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan kejadian ini dari Polairud Polda Sultra pada Minggu (27/4/2025) pukul 01.35 WITA. Tim Rescue KPP Kendari segera diterjunkan ke lokasi kejadian perkara (LKP) untuk melakukan operasi SAR. Jarak LKP dari KPP Kendari sekitar 17 kilometer.

Tim SAR gabungan dari Basarnas Kendari dan Polairud melakukan penyisiran intensif menggunakan perahu karet hingga menjelang subuh. Namun, upaya pencarian tersebut belum membuahkan hasil. Beberapa barang yang diduga milik korban ditemukan di lokasi kejadian, yaitu sebuah helm berwarna pink dan sepasang sandal karet berwarna pink.

Pencarian korban dilanjutkan pada Senin pagi. Selain tim SAR, keluarga korban juga turut serta melakukan pencarian mandiri menggunakan kapal-kapal kecil atau katinting. Hingga saat ini, RNF masih belum ditemukan.

Dalam situasi sulit seperti ini, penting untuk diingat bahwa ada bantuan yang tersedia. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami depresi atau pikiran untuk mengakhiri hidup, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Anda bisa menghubungi layanan konseling atau mengunjungi website Into the Light Indonesia untuk mendapatkan informasi dan dukungan yang dibutuhkan.

Barang Bukti yang ditemukan:

  • Helm berwarna pink
  • Sandal karet berwarna pink

Penting:

Bunuh diri bukanlah solusi. Ada harapan dan bantuan yang tersedia. Jangan ragu untuk mencari pertolongan.