Amber Rose Ungkap Pengalaman Pahit: Ditekan Kanye West Soal Busana, Sebuah Kisah Kontrol dan Citra
Amber Rose Ungkap Pengalaman Pahit: Ditekan Kanye West Soal Busana, Sebuah Kisah Kontrol dan Citra
Model Amber Rose baru-baru ini mengungkapkan pengalaman traumatisnya selama berpacaran dengan rapper Kanye West antara tahun 2008 hingga 2010. Dalam wawancara yang mengharukan di acara Club Shay Shay, Rose menceritakan bagaimana West secara terang-terangan mengontrol pilihan busananya, bahkan memaksanya mengenakan pakaian yang membuatnya merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri. Pengakuan ini muncul di tengah kontroversi seputar gaya berbusana istri Kanye West saat ini, Bianca Censori, yang juga diduga dikontrol oleh sang suami.
Rose menggambarkan sebuah insiden di mana West memaksanya mengenakan gaun transparan di Italia atau Paris, meskipun ia telah menangis dan menolak dengan keras. "Aku ingat aku menangis," ujar Rose kepada pembawa acara Shannon Sharpe. "Aku berdebat dengannya, berkata, 'Aku sama sekali tidak mau memakai ini, aku tidak mau!'" Namun, desakan West yang menyebut dirinya seorang jenius di bidang fashion membuat Rose menyerah dan mengenakan gaun tersebut, sebuah keputusan yang kemudian membuatnya menjadi sasaran kritik di dunia maya. Pengalaman ini menyoroti bagaimana tekanan dari pasangan dapat mempengaruhi pilihan pribadi seseorang, bahkan dalam hal sesederhana memilih pakaian.
Lebih lanjut, Rose menjelaskan bahwa keputusan untuk menuruti West saat itu didasari oleh usia mudanya dan pengaruh materi yang diberikan oleh rapper tersebut. "Waktu itu aku masih muda. Aku harus bilang tidak kepada Kanye saat usiaku masih segitu? Dia membelikanku banyak barang mewah, aku memang terlihat cantik dan keren." Namun, ia menegaskan bahwa ketika difoto sendiri, ia lebih memilih mengenakan pakaian kasual dan nyaman seperti celana jeans longgar, kaos, dan jaket milik West. Ini menunjukkan adanya kontras yang signifikan antara citra yang dibangun untuk publik dengan kenyamanan dan preferensi pribadinya.
Rose tidak hanya mengungkap tekanan pribadi yang dialaminya, tetapi juga memberikan analisis tajam terhadap perilaku West dalam mengontrol gaya berbusana pasangan-pasangannya. Ia menuduh West sengaja mengatur penampilan para wanita yang dekat dengannya untuk menarik perhatian pria lain. "Itu yang dia suka. Dia ingin pria lain menginginkan perempuan yang bersamanya," kata Rose, yang menambahkan bahwa Kim Kardashian, mantan istri West, juga mengalami hal serupa. West ingin pasangannya menjadi pusat perhatian dan menjadi wanita paling menarik di ruangan. Analisis ini menunjukkan adanya pola perilaku yang mengkhawatirkan dalam hubungan West dengan para wanita yang dekat dengannya.
Pernyataan Rose ini selaras dengan kontroversi yang melibatkan Censori, yang kerap tampil dengan busana minim dan transparan sejak menikah dengan West pada Desember 2022. Kontroversi semakin memanas setelah West sendiri mengunggah pernyataan di X yang menyatakan bahwa ia memiliki kendali penuh atas istrinya. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan serius tentang batasan hubungan dan keseimbangan kekuasaan dalam sebuah pernikahan. Kisah Rose memberikan perspektif yang penting terhadap isu kontrol dan tekanan dalam hubungan, menunjukkan bahwa dampaknya dapat bersifat jangka panjang dan mempengaruhi citra diri individu.
Kesimpulannya, pengalaman Amber Rose dengan Kanye West menggambarkan sebuah gambaran yang kompleks tentang kontrol, tekanan, dan manipulasi dalam hubungan asmara. Pengakuan jujurnya membuka diskusi yang penting mengenai dampak perilaku tersebut terhadap citra diri, kepercayaan diri, dan kesejahteraan emosional korban. Kisah ini juga mempertanyakan bagaimana citra publik yang direkayasa dapat membatasi kebebasan individu dan pilihan personal.
Daftar pengalaman traumatis Amber Rose: * Dipaksa mengenakan gaun transparan meskipun menolak dengan keras. * Menerima tekanan dari Kanye West untuk selalu terlihat menarik bagi pria lain. * Mengalami kesulitan melepaskan citra 'seksi' setelah hubungannya berakhir.